Berita Wonogiri Terbaru

Selama Konser Padi Reborn di Wonogiri, PKL di Alun-Alun Dipastikan Geser Sementara

PKL Alun-alun Wonogiri akan bergeser selama konser Padi Reborn. Hal ini untuk keselamatan selama kegiatan digelar.

TribunSolo.com/Erlangga Bima Sakti
Kondisi terkini Alun-alun Giri Krida Bakti Wonogiri, jelang dimulainya rangkaian acara Festival Agustus Merdeka. Padi Reborn juga akan manggung di kegiatan tersebut. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti

TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Pedagang kaki lima (PKL) di Alun-alun Giri Krida Bakti Wonogiri dipastikan akan dipindah sementara saat konser Padi Reborn pada Sabtu (13/8/2022) mendatang.

Ketua Paguyuban PKL, Suprijono, mengatakan berdasarkan hasil rapat koordinasi dengan pihak-pihak terkait pada Senin (7/8/2022) kemarin, pemindahan lokasi berjualan PKL itu sudah diputuskan.

"Pada konser besar nanti, untuk menghindari hal yang tidak diinginkan memang nanti sekitaran Alun-alun harus steril (dari PKL)," kata dia, kepada TribunSolo.com, Selasa (9/8/2022).

Berdasarkan informasi yang diterimanya, saat nanti konser Padi Reborn yang digelar di pusat kota itu, akan ada screening penonton di pintu-pintu masuk. Sehingga dipastikan Alun-alun akan steril.

Adapun para PKL untuk sementara waktu akan bergeser ke Jalan Ir Soekarno, tepatnya di Kantor Kecamatan Wonogiri ke barat dan Kantor Telkom ke timur.

Pemindahan itu, menurut dia, hanya berlangsung selama sehari saat konser Padi Reborn. Keesokan harinya, PKL akan kembali berjualan di tempat semula.

"Bagaimanapun karena kita menempati ruang publik, kita ikuti aturan yang ada. Itu juga bukan tanah milik kita, melainkan milik pemerintah. Jadi kita mengikuti aturan yang ada," jelas Supri.

Baca juga: Polres Wonogiri Siap Ciduk Pelaku Kriminal di Konser Padi Reborn : Mata Polisi Dimana-mana

Disisi lain, Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, mengatakan pemindahan sementara lokasi berjualan PKL itu sudah melalui berbagai pertimbangan, salah satunya keamanan.

Menurutnya, apabila nanti penonton konser Padi Reborn itu membludak, akan ada kebijakan-kebijakan yang dilakukan pihak kepolisian, salah satu bentuk antisipasinya yakni memindahkan lokasi berjualan PKL itu.

"Yang jelas yang harus kita pahamkan aspek pengamanan domainnya ada di Polres. Tentu beliau-beliau yang menentukan, pasti sudah dihitung dengan detail," jelasnya.

Jekek, begitu juga dia disapa, menuturkan pihaknya akan berkolaborasi mensukseskan rencana pengamanan yang domainnya berada di pihak Kepolisian.

"Kalau CFD di hari minggunya, saya kira tidak ada masalah. Nanti paling konser selesai sekitar jam 11.00, sehingga paginya CFD bisa berjalan," ujar Jekek. 

Waspada Tarif Parkir 

Grup band Padi Reborn dijadwalkan tampil di Alun-alun Giri Krida Bakti Wonogiri pada Sabtu (13/8/2022) mendatang.

Nantinya sejumlah ruas jalan menuju pusat kota itu bakal ditutup. Masyarakat bisa memanfaatkan jalan yang ditutup itu sebagai lokasi parkir.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Wonogiri, Waluyo, mengatakan bahwa penyediaan kantong-kantong parkir tersebut nantinya diatur oleh pengelola. 

"Sejak awal sudah kita koordinasikan dengan penyedia parkir, pengelolaan parkir itu ada aturannya. Misalnya tarif untuk sepeda motor itu berapa, mobil berapa," kata dia, kepada TribunSolo.com, Senin (8/8/2022). 

Waluyo menjelaskan, apabila masyarakat diwajibkan untuk membayar jasa parkir dengan harga yang tidak wajar, bisa langsung melaporkan ke Dishub. 

Kendati demikian, pihaknya mengakui ada kesulitan untuk mengatur para pengelola parkir yang menyediakan lokasi parkir di halaman rumahnya sendiri.

Baca juga: Polres Wonogiri Siap Ciduk Pelaku Kriminal di Konser Padi Reborn : Mata Polisi Dimana-mana

Yang jelas, menurutnya untuk pemasangan tarif parkir sudah ada aturan mainnya. Sehingga diharapkan para pengelola parkir tidak mematok harga yang terlampau tinggi. 

"Harapan kami, untuk konser ini nanti pengelola parkir memasang tarif sesuai dengan ketentuan. Katakanlah sepeda motor misalnya Rp 2.000, ya sesuai dengan ketentuan saja," kata Waluyo. 

Selain itu, pengelola juga diimbau untuk memberikan pengguna jasa parkir karcis tanda bukti termasuk dengan  tarif yang harus dibayarkan. 

"Tapi kendalanya kadang masyarakat tidak mau menerima atau menyimpan karcis itu. Intinya kalau ada yang keberatan misal tarif parkir ngepruk bisa diinfokan kepada kita, nanti akan kita koordinasikan," jelasnya.

Sementara itu, tempat yang bisa digunakan masyarakat sebagai lokasi parkir diantaranya Jalan Ir Soekarno, Jalan Perwakilan (samping kantor DPRD ke timur), barat Kantor BRI Wonogiri, sebelah timur Kantor Kecamatan Wonogiri dan sekitaran Pendopo. 

"Tempat-tempat parkir yang disediakan ada banyak, masyarakat bisa memilih diantara lokasi-lokasi itu," terang dia.

Polres Pasang Mata 

Polres Wonogiri menjamin keamanan maksimal dalam rangkaian acara Festival Agustus Merdeka di Alun-alun Giri Krida Bakti.

Seperti diketahui, pada Sabtu (13/8/2022) mendatang, puncak acara Festival Agustus Merdeka di Wonogiri menghadirkan Padi Reborn.

Kapolres Wonogiri, AKBP Dydit Dwi Susanto, melalui Kabag Ops AKP Dwi Krisyanto, menuturkan pihaknya akan mensiagakan ratusan personel pada malam itu.

Baca juga: Polisi Pastikan Tak Boleh Ada Atribut Perguruan Apapun saat Konser Padi Reborn di Alun-alun Wonogiri

Baca juga: Vaksinasi PMK di Wonogiri Terus Berjalan: Vaksin Datang, Sapi Langsung Disuntik

Dia menegaskan, masyarakat tidak perlu merasa khawatir adanya potensi tindak kriminalitas seperti copet ketika di keramaian.

"Tidak perlu takut terkait copet dan sebagainya. Tim dari Resmob dan intel sudah kita sebar demi kenyamanan masyarakat saat menikmati hiburan yang digelar," kata dia, kepada TribunSolo.com.

Kabag Ops memastikan, ada banyak mata yang selalu mengawasi gerak-gerik setiap orang di alun-alun, termasuk para tangan-tangan yang memiliki niat buruk.

Selain itu, pihaknya juga bakal melakukan pemeriksaan di empat titik pintu masuk menuju Alun-alun saat konser Padi Reborn digelar.

Baca juga: PKL di Alun-alun Giri Krida Bakti Wonogiri Dipindah ke Jalan Ir. Soekarno saat Padi Reborn Manggung

Baca juga: Bakmi Mbah Bejo Semin Wonogiri: Eksis Sejak 1970an & Dimasak Pakai Tungku Arang, Antrean Berjam-jam

Menurutnya, ada sejumlah barang yang dilarang untuk dibawa masuk.

Seperti senjata tajam, minuman keras dan atribut perguruan pencak silat manapun.

“Jadi masuk alun-alun steril. Masyarakat bisa menikmati pertunjukan,” ujar AKP Dwi Krisyanto

Jika kedapatan membawa atribut, pihaknya bakal secara tegas menyita atribut yang dibawa itu.

Menurutnya, itu demi meminimalkan potensi konflik.

“Kami harapkan ini bisa dipahami bersama. Demi kebaikan bersama. Intinya yang tidak boleh dibawa masuk area alun-alun itu miras, sajam dan atribut organisasi perguruan silat manapun,” terang dia. (*)

 

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved