Berita Boyolali Terbaru
Nasib Keluarga di Boyolali yang Tinggal di Tengah Proyek Tol Solo - Jogja, Terdampak Suara Bising
Warga Boyolali ini terpaksa tinggal di tengah proyek tol Solo - Jogja. Ada gugatan dari sang adik membuat proses ganti rugi tanah mereka tersendat.
Penulis: Tri Widodo | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Debu dan suara bising alat berat proyek sudah menjadi makanan sehari-hari keluarga Gunawan.
Dua keluarga di Dukuh Klinggen, Desa Guwokajen, Kecamatan Sawit itu satu-satunya warga yang sampai saat ini tanahnya belum bisa dibebaskan untuk proyek strategis nasional (PSN) tol Solo-Jogja.
Ada dua rumah milik keluarganya yang tak bisa bebas lantaran adiknya masih memperkarakan ke jalur hukum.
Padahal, tetangganya sudah mendapatkan ganti rugi dan pindah ke tempat lain.
Rumah disekitarnya pun telah rata dengan tanah.
Baca juga: Dua Rumah di Boyolali Berdiri Kokoh di Tengah Proyek Tol Solo - Jogja, Ternyata Ini Penyebabnya
Di belakang rumah sudah berdiri kokoh pondasi jembatan tol.
Di sisi barat rumah juga ada tumpukan girder yang akan dipasang pada pondasi jembatan.
“Ya seperti ini mas, debu dan suara bising terus mengganggu tiap hari,” katanya, saat berbincang dengan TribunSolo.com, Rabu (21/9/2022).
Untuk pergi beraktivitas, dia pun harus melewati kawasan proyek.
Ekstra hati-hati selalu dibutuhkan agar terhindar dari petaka.
Belum lagi jalan kampung yang sudah tertutup material tanah urug.
Praktis jalan berdebu karena selalu dilalui kendaraan proyek.
“Sedangkan kalau hujan, jalan menjadi licin. Mau pergi-pergi jadi males,” jelasnya.
Dia mengaku sebenarnya keluarganya sudah menerima besaran UGR yang ditetapkan pemerintah.