Berita Wonogiri Terbaru

Salahi Perda, Pengamen hingga Manusia Silver Diburu Satpol PP Wonogiri : Ganggu Ketertiban Umum

keberadaan pengamen, yang berkostum boneka maupun manusia silver menyalahi aturan yang tertuang dalam Peraturan Daerah nomor 9 Tahun 2016

Tribunsolo.com/Dok. Satpol PP Wonogiri
Patroli gangguan ketertiban umum Satpol PP Wonogiri beberapa waktu lalu. Manusia silver hingga pengamen menjadi sasaran. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti

TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Wonogiri gencar melakukan patroli di lokasi yang kerap muncul gangguan ketertiban umum seperti pengamen hingga manusia silver.

Kepala Satpol PP Wonogiri, Joko Susilo, mengatakan pihaknya rutin menggelar patroli itu untuk menciptakan ketentraman dan ketertiban umum di Wonogiri.

Menurutnya, keberadaan pengamen entah itu pengamen yang berkostum boneka maupun manusia silver menyalahi aturan yang tertuang dalam Peraturan Daerah (Perda) nomor 9 tahun 2016.

Baca juga: Dua Pekan Libur, CFS Wonogiri Kembali Digelar Minggu Ini, Dishub: Rekayasa Lalu Lintas Seperti Biasa

"Kita rutin patroli, pagi hingga malam. Biasanya paling banyak di sore hari, di titik-titik tertentu. Kita juga dapat aduan dari masyarakat yang resah," kata dia, kepada TribunSolo.com, Jumat (6/1/2023).

Dia menjelaskan, apabila petugas mendapati pengamen, langkah pertama yang dilakukan adalah pembinaan di tempat, kemudian mendata by name by addres pengamen yang terjaring.

Jika baru pertama kali, pengamen yang terjaring patroli itu akan dipulangkan ke daerah asalnya.

Satpol PP Wonogiri juga berkoordinasi dengan OPD terkait apabila pengamen berasal dari luar daerah.

"Ketika sudah dua sampai tiga kali, kita pembinaan di kantor. Jika asalnya Wonogiri kita pemberitahuan ke keluarga hingga desa," jelasnya.

Baca juga: Jadwal Keberangkatan Haji Mundur, Kemenag Wonogiri : Estimasi Keberangkatan Minimal Mundur Dua Tahun

Sementara itu, Kasatpol mengatakan pihaknya juga sudah memetakan titik-titik yang sering digunakan lokasi untuk mengamen, entah itu manusia silver maupun pengamen berkostum boneka.

Adapun lokasi tersebut yakni lampu merah Krisak dan lampu merah Ngadirojo.

Selain itu lampu merah di sekitaran RSUD dan Pokoh juga sering menjadi lokasi pengamen.

"Patroli gangguan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat itu kami lakukan setiap hari. Temuan kita tidak menentu setiap harinya," ujar Joko.

Lebih jauh, waktu pengamen mulai beraksi di persimpangan itu sulit diprediksi, bahkan tak jarang pada pengamen itu muncul setelah Satpol PP berpatroli.

"Biasanya selang beberapa menit baru datang. Kita biasanya dapat aduan maupun masukan masyarakat," pungkas dia.

(*)

 

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved