Berita Karanganyar Terbaru
Anak Belum Pulang saat Hujan Deras, Jadi Firasat Ngadino Ayah Kurdiyanto, Korban Tabrak Lari Sragen
Firasat tidak enak dirasakan Ngadino sebelum dirinya mendapati kabar anaknya, Kurdiyanto meninggal dunia dalam insiden tabrak lari
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Adi Surya Samodra
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Firasat tidak enak dirasakan Ngadino sebelum dirinya mendapati kabar anaknya, Kurdiyanto meninggal dunia dalam insiden tabrak lari di kawasan Kampung Teguh Jajar, Kelurahan Plumbungan, Kecamatan Karangmalang, Sragen.
Saat itu, kawasan rumah tinggal yang berada di Desa Buntar, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar, sedang diguyur hujan deras.
Ngadino sedang pulang kerja.
"Saya tidak tau kejadian awalnya, saat itu saya pulang kerja anak saya tidak di rumah," papar dia.
Baca juga: Usai Hoaks Tabrak Lari, Muncul Konvoi Resahkan Warga, FKPSS : Bukan Anggota Perguruan Silat Sragen
Baca juga: Diguyur Hujan, Jalan di Desa Sribit Sragen Berubah Bak Kolam, Perbaikan Baru Dimulai Maret 2023
Kekhawatiran Ngadino bertambah lantaran saat kejadian itu hujan deras.
Ternyata Kekhawatiran Ngadino terbukti, dia mendapat kabar dari keponakannya bahwa anaknya jadi korban kecelakaan.
"Kabar itu saya dapat dari kerabat saya," papar dia, Jumat (10/2/2023).
Selama ini, korban Kurdiyanto merupakan anak yang baik.
Sehari-hari dia bekerja sebagai tukang parkir di Kecamatan Jumapolo.
"Sebenarnya, keluarga kami, sudah mengikhlaskan kejadian tersebut, dan kami berharap polisi dapat menyelesaikan kasus ini untuk yang terbaik dan kasus ini segera diusut tuntas oleh polisi," ungkap dia.
Sementara itu, ratusan warga PSHT tiba di rumah duka korban kecelakaan.
Warga PSHT yang tergabung dalam 7 komunitas PSHT se Solo Raya memberikan santunan kepada korban luka dan keluarga korban yang meninggal dalam kecelakaan tersebut.
Ketua Tim Advokasi Kebaret PSHT Solo Raya, BRM Kusumo Putro mengatakan, kedatangan mereka ke rumah korban ini sebagai saudara hingga satu rasa dan satu hati.
"Jadi kami datang ke sini untuk menyampaikan sebagai satu saudara sehingga satu rasa dan satu hati berikan sumbangan untuk perawatan kepada korban luka dan santunan kepada keluarga korban yang meninggal dunia," kata Kusumo. (*)
816 Warga Karanganyar Siap Haji Tahun 2023 : Paling Tua Ada Petani Jumapolo Berusia 97 Tahun |
![]() |
---|
Ramai PNS Dapat Uang Makan Tambahan Rp550 Ribu Per Bulan, Tak Berlaku di Pemkab Karanganyar |
![]() |
---|
Gempa Tuban Terasa Sampai Solo Raya, Bikin Karyawan di Karanganyar Berhamburan Keluar |
![]() |
---|
Fakta Colomadu: Harga Tanah Kian Mahal hingga Menjamur Restoran Baru, Diprediksi Jadi Kawasan Bisnis |
![]() |
---|
Paspampres Sempat Berjaga di TPU Mundu Karanganyar, Presiden Jokowi Akan Ziarah ke Makam Ibunda? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.