Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo Terbaru

Harga-harga di Solo Jadi Naik karena Serbuan Wisatawan, Bagaimana Nasib Warga Lokal Bergaji UMK?

Gibran Rakabuming Raka berjanji akan mengevaluasi penetapan UMK ini agar lebih mampu mengimbangi kondisi ekonomi di masa mendatang.

|
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Asep Abdullah
Ilustrasi : Gaji di Kota Solo. Kini Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka berjanji akan mengevaluasi penetapan UMK ini agar lebih mampu mengimbangi kondisi ekonomi di masa mendatang. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Inflasi di Kota Solo pada bulan Februari 2023 naik 0,48 persen dibandingkan Januari hanya 0,32 persen.

Dengan demikian, daya beli masyarakat mengalami penurunan.

Salah satu yang menjadi faktor daya beli menurun yakni Upah Minimum Kota (UMK) Solo.

Seperti telah diketahui, UMK Solo tahun 2023 naik 6,8 persen menjadi Rp 2.174.169.

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka berjanji akan mengevaluasi penetapan UMK ini agar lebih mampu mengimbangi kondisi ekonomi di masa mendatang.

"Ya nanti kami evaluasi lagi. Tenang wae," terangnya kepada TribunSolo.com, Kamis (9/3/2023).

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Solo, Totok Tavirijanto membeberkan penyebab inflasi Kota Solo menjadi tertinggi kedua setelah Tegal di Jawa Tengah.

Faktor dominan yakni meningkatkan konsumsi bahan pangan yang disebabkan banyaknya wisatawan yang datang.

"Januari banyak yang datang ke Kota Surakarta. Itu juga memicu kenaikan harga makanan jadi," terangnya.

Namun, Pemkot merasa tidak begitu khawatir dengan kondisi inflasi yang terus menanjak.

Pihaknya berusaha mengimbangi dengan pertumbuhan ekonomi yang juga terus meningkat.

"Yang namanya inflasi sekali lagi nanti tetap kami imbangi terus dengan pertumbuhan ekonomi. Kuncinya itu tok," tuturnya.

Baca juga: Tampang Maling yang Kuras Barang Mewah di Klaten : Residivis, Pura-pura Bertamu dan Bilang Permisi

Baca juga: Kenaikan Tarif Cukai Rokok Sumbang Inflasi Terbesar Kedua di Kota Solo Setelah Beras

Seperti data yang dilansir BPS pertumbuhan ekonomi yang mencapai 6,25 persen di tahun 2022 membuat inflasi tak begitu mengkhawatirkan.

"Hasil penghitungan kami tumbuh 6,25 persen. Angka yang jauh lebih baik dan belum pernah terjadi di masa lalu," tambah Totok.

Meskipun begitu, menurutnya pengendalian inflasi tetap perlu dilakukan. Jangan sampai inflasi naik tak terkendali.

"Kita harganya naik kebeli terus. Seolah-olah tidak ngaruh. Yang paling bagus pertumbuhan ekonomi tinggi inflasi jangan terlalu tinggi. Mengendalikan inflasi menjadi sangat penting," terangnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved