Berita Nasional
Mahfud MD Tak Yakin Transaksi Rp300 T di Kemenkeu Bukan Korupsi, Bakal Minta Penjelasan Sri Mulyani
Nantinya, pertemuan itu bakal dihadiri Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD siap untuk melakukan pertemuan membahas dugaan transaksi janggal Rp300 triliun di Kementerian Keuangan.
Nantinya, pertemuan itu bakal dihadiri Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Mahfud MD mengatakan, dari informasi yang diterimanya terakhir kali, uang tersebut bukan angka korupsi atau tindak pidana pencucian uang (TPPU) pegawai Kemenkeu.
Baca juga: Mahfud MD Sebut Safe Deposit Box Rafael Alun Rp 37 Miliar Baru Sebagian, Masih Ada Harta Karun Lain?
Pertemuan dengan PPATK dan Kemenkeu rencananya dilakukan Senin pekan depan, sepulang Mahfud dari kunjungan kerja di Australia.
"Sesudah saya pulang ke Indonesia, saya akan jelaskan. Katanya itu bukan korupsi, bukan TPPU. Terus apa? Angka sudah jelas sekian itu apa?" ujar Mahfud bertanya, dikutip dari YouTube Kemenko Polhukam, Kamis (16/3/2023).
Mahfud MD juga membantah soal dugaan transaksi Rp300 Triliun ke publik bukan berarti karena dia ingin menjatuhkan Menkeu Sri Mulyani.
Melainkan karena dia dan Sri Mulyani berkomitmen untuk memperbaiki birokrasi dari korupsi.
Baca juga: Soal Kabar Ada Transaksi Mencurigakan Rp300 T di Kemenkeu, Sri Mulyani Bakal Temui Mahfud MD
Dirinya pun mengaku Sri Mulyani sebagai bendahara negara sudah bekerja habis-habisan menata negara ini agar bebas dari korupsi.
Namun, perkembangan terakhir soal transaksi mencurigakan di Kemenkeu dinilai bukan korupsi dan TPPU.
Menurutnya, hal ini perlu mendapat klarifikasi langsung dari PPATK dan Menkeu Sri Mulyani.
"Saya bersama Bu Sri Mulyani, kita kerja bareng. Kalau bu Sri Mulyani sendiri sekiranya nggak kuat, ini saya kasih senjata," ujar Mahfud.
"Tetapi itu apa namanya, kalau ada belanja aneh, ada transaksi aneh, kok bukan korupsi, bukan TPPU? Itu yang akan nanti saya jelaskan bersama Bu Sri Mulyani," ujar Mahfud dikutip dari Kompas.tv.
Mahfud yang juga Ketua Komite Pencegahan dan Pemberantasan TPPU menegaskan, masalah transaksi mencurigakan ini tidak boleh berhenti begitu saja dan harus dijelaskan kepada publik.
"Itu akan selesai, dan percayalah, itu karena niat baik kami. Bu Sri Mulyani dan saya teman baik dan selalu bicara bagaimana menyelesaikan (ini)," ujar Mahfud.
(*)
Siap-siap! Telat Bayar Pajak Kendaraan Bermotor Bakal Didatangi Petugas dan Polisi di Rumah |
![]() |
---|
Jelang Pulang Kampung ke Solo, Jokowi dan Iriana Pamitan ke Keluarga Besar Istana, Suasana Haru |
![]() |
---|
Jokowi Sudah Packing-packing Jelang Pensiun dan Pulang ke Solo : Kemasi Foto, Buku, hingga Batik |
![]() |
---|
Jelang Pensiun di Solo, Presiden Jokowi Digugat Habib Rizieq, Dituding Lakukan 6 Kebohongan Ini |
![]() |
---|
Dimakamkan di Astana Giribangun Karanganyar, Soeharto Kini Diusulkan MPR jadi Pahlawan Nasional |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.