Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo Terbaru

Pesan Gibran Buat Mandor Masjid Sheikh Zayed yang Utang ke Warung: Saya akan Datangi Rumah Mereka

Gibran mengaku iba dengan pemilik warung yang diutangi sekian banyak uang oleh mandor tak bertanggung jawab. Ia akan mengusut kasus tersebut.

|
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM/AHMAD SYARIFUDIN
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka turun tangan menangani masalah utang uang makan pekerja proyek Masjid Raya Sheikh Zayed.  

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka bakal menyelesaikan masalah utang pekerja proyek Masjid Raya Sheikh Zayed yang mencapai Rp 145 juta.

Hal itu menanggapi curhat pemilik warung makan Restu Bunda, Dian (38) , yang mengaku belum mendapat kejelasan kapan utang akan dibayar.

"Mengko tak parani. Tak rampungke (nanti didatangi, aku selesaikan)," jelas Gibran saat ditemui di Kelurahan Mojo, Kamis (16/3/2023).

Baca juga: Kenapa Gibran Tidak Masuk Badan Pemenangan Pemilu PDIP Solo? Ini Penjelasan FX Rudy 

Gibran mengaku iba dengan pemilik warung yang diutangi sekian banyak uang.

"Woalah. Ngutang ning wedangan nganti satus yuto yo bangkrut noh (utang di angkringan sampai seratus juta, ya bangkrut lah)," tuturnya.

Sejak memulai pembangunan dari tahun 2021-2022, Dian (38) mengaku dari awal para mandor menjanjikan uang makan dibayar tiap dua minggu sekali.

Beberapa kali telat dibayar sampai tak dibayar sama sekali sampai proyek selesai.

Baca juga: Gibran Pastikan Utang Uang Makan Rp145 Juta Kesalahan Mandor : Kontraktor Sudah Penuhi Kewajiban

"Perjanjiannya tiap dua minggu terbayarkan. Sedangkan dari sisi mandornya perusahaannya enggak on-time. Bahkan terkadang 4 minggu sekali baru dibayarkan," terangnya.

Menurutnya, para pekerja yang berutang itu berada di bawah tiga mandor.

Di antaranya mandor berinisial N yang memiliki hutang Rp 65 juta. Lalu G yang berhutang Rp 50 juta. Mereka sama-sama berasal dari Demak.

Ada pula mandor berinisial G yang masih memiliki hutang Rp 30 juta. Ia berasal dari Purwodadi.

"Kemarin kasusnya banyak mandor-mandor ngeluh dipending. Bayaran sekian hanya menerima sekian persen. Mandor harus cari kekurangan dari mana," tutur Dian.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved