Pencabulan Siswa di Wonogiri
Kak Seto Temui Keluarga dan Korban Pencabulan Guru Agama di Wonogiri, Berikan Penguatan
Kasus pencabulan 12 siswa oleh Guru Agama dan Kepala Sekolah di Wonogiri menjadi perhatian. Bahkan, Kak Seto juga ikut turun mendampingi.
Penulis: Erlangga Bima Sakti | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti
TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi memberikan perhatian terhadap kasus pencabulan yang menimpa 12 siswa madrasah di Baturetno, Wonogiri.
Pada Rabu (7/6/2023) pria yang akrab disapa Kak Seto itu mengunjungi Mapolres Wonogiri untuk bertemu dengan keluarga beserta anak-anak korban pencabulan untuk memberikan penguatan.
"Kasus di Wonogiri ini sangat menyakitkan hati, menyedihkan dan seperti fenomena gunung es," kata dia, kepada TribunSolo.com.
Dia mengatakan, orang tua juga memiliki peran penting dalam membangun rasa kepercayaan diri anak sebab orang tualah yang dekat dengan anak.
Menurut Kak Seto, trauma healing diberikan kepada anak-anak yang menjadi korban dan orang tua.
Namun saat ini lebih berfokus ke orang tua karena keterbatasan waktu.
Pasalnya, trauma healing untuk anak-anak bersifat lebih individual.
Baca juga: Kak Seto Prihatin Lihat Kondisi David yang Dianiaya Mario Dandy, Pastikan Korban Dilindungi UU Anak
Karena keterbatasan waktu pihaknya tak menutup kemungkinan bisa kembali ke Wonogiri untuk melakukan trauma healing kepada anak.
Saat sesi bersama orang tua, ada orang tua yang menanyakan bagaimana jika anak terus merasa uring-uringan, yang mana hal itu harus menjadi perhatian orang tua.
"Itu wajar. Seseorang yang trauma bisa percaya dirinya rusak, susah tidur, susah makan, susah belajar. Itu harus dimengerti orang tua," kata Kak Seto.
Atas kondisi itu, orang tua diminta selalu tersenyum, menciptakan suasana gembira, mengajak ngobrol yang nyaman dengan anak dan lain sebagainya.
Di bagian lain, orang tua anak yang menjadi korban pencabulan pun juga bisa terdampak, misalnya emosional, benci hingga dendam.
"Ini yang kita minta dijaga. Kita sampaikan Agar orang tua menjaga kesehatan fisik, mental dan sosial. Itu dulu yang utama. Jangan baper dan melakukan tindakan nekat yang bisa membuat makin ruwet," ujarnya. (*)
Respons Terdakwa soal Vonis Kasus Pencabulan Siswi Madrasah di Wonogiri : Banding Tidak Ada |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: Vonis Pelaku Pencabulan 12 Siswi Madrasah di Wonogiri, Kepsek 17 Tahun, Guru 15 Tahun |
![]() |
---|
Alasan Kepsek & Guru Madrasah Cabuli Siswi di Wonogiri Dituntut Berbeda Meski Jumlah Korban Sama |
![]() |
---|
Update Kasus Pencabulan 12 Siswi di Madrasah Wonogiri: Sidang Pembacaan Putusan Digelar 14 November |
![]() |
---|
Unsur Memberatkan Tuntutan Terdakwa Kasus Pencabulan Siswi Madrasah di Wonogiri : Anak Korban Trauma |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.