Berita Karanganyar
Wacana Perluasan Izin Toko Modern di Wisata Karanganyar, Pokdarwis : Contoh Tomira di Kulon Progo
Rencana perluasan pemberian izin pendirian toko modern di kawasan wisata oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar mendapat tanggapan Pokdarwis.
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Adi Surya Samodra
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Rencana perluasan pemberian izin pendirian toko modern di kawasan wisata oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar mendapat tanggapan dari Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).
Salah satunya, dari Ketua Pokdarwis Desa Kemenuning, Wiryawan.
Menurutnya, pemberian izin tersebut bisa memberikan dampak positif dan negatif.
"Toko modern seperti Indomaret atau Alfamart di kawasan wisata Ngargoyoso dan Tawangmangu dapat berdampak positif maupun negatif bagi masyarakat," kata Wiryawan lepada TribunSolo.com, Sabtu (17/6/2023).
Wiryawan mengatakan dampak positif tentunya diharapkan dapat memudahkan masyarakat atau pengunjung wisata untuk berbelanja.
Sementara dampak negatifnya ialah banyak pedagang toko tradisional akan terancam usahanya.
"Bisa jadi toko tradisional di sini, akan tutup karena kalah bersaing dengan toko modern," ungkap Wiryawan.
Baca juga: Jelang Idul Adha 2023, Lalu Lintas di Jalur Wisata Tawangmangu Karanganyar Terpantau Ramai Lancar
Baca juga: Biodata Muhammad Samsuri, Ketua PD Muhammadiyah Karanganyar : Lahir dari Keluarga Petani
Menurutnya, Pemerintah Kabupaten Karanganyar dirasa perlu mengkaji wacana tersebut lebih mendalam.
Terlebih kata dia wacana tersebut apabila benar dilakukan, akan berdampak besar bagi masyarakat setempat.
"Pemberian akses terhadap UMKM supaya produknya bisa dijual di toko modern hanyalah salah satu solusi," ucap Wiryawan.
"Namun, masih banyak pedagang lokal yang punya warung atau toko tradisional yang menggantungkan hidupnya pada sektor perekonomian yang ada di tempat wisata tersebut, " imbuh Wiryawan.
Selain itu, ungkap dia, pemkab tidak perlu buru membuat aturan yang memperbolehkan toko modern buka di kawasan wisata Ngargoyoso maupun Tawangmangu.
Menurutnya, adannya toko modern hanya salah satu pertimbangan wisatawan datang ke tempat wisata.
Selebihnya, mereka akan datang karena adanya obyek dan daya tarik wisata.
"Selama ini di Kemuning tidak ada masalah bagi wisatawan yang datang karena tidak adanya toko modern, mereka sudah cukup puas dengan obyek daya tarik wisata dan sektor pendukung lainnya seperti rumah makan dan toko-toko tradisional," ujar Wiryawan.
Ia mengatakan untuk meningkatkan kunjungan dan perbaikan pelayanan kepada wisatawan, sebaiknya pemerintah lebih fokus dalam hal perbaikan sarana pendukung seperti jalan, jembatan, dan fasilitas umum lainnya, salah satunya akses jalan ke kemuning misalnya.
Dia mengatakan, saat ini kondisi jalan masih belum cukup memadai karena banyak yang rusak di sana-sini.
Ditambah lagi, jalan yang saat ini ada masih belum memadai bagi kendaraan besar seperti bus wisata.
"Apalagi di beberapa belokan masih terlalu sempit untuk manuver kendaraan besar," kata Wiryawan.
Dia menyarankan kepada Pemkab Karanganyar mencontoh toko milik rakyat (Tomira) di Kulon Progo, Yogyakarta.
Ia menyebutkan, Tomira memiliki konsep seperti toko modern namun memiliki aturan tambahan yaitu mengutamakan produk lokal seperti beras, atau produk lokal lainnya.
"Supaya produk lokal memenuhi standar, ada baiknya pembinaan thd UMKM dan produk lokal ditingkatkan, jadi suatu saat produk lokal tidak kalah bersaing," pungkas Wiryawan.
Rencana Pemkab
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Karanganyar memiliki wacana untuk mengizinkan pendirian toko modern secara luas di Kabupaten Karanganyar.
Hal ini, dilakukan dengan tujuan meningkatkan tingkat kunjung wisatawan ke Kabupaten Karanganyar.
Bupati Karanganyar Juliyatmono, berencana akan mengubah peraturan daerah untuk pengembangan toko modern.
"Selagi saya ingat, tolong nanti bagian hukum, perda terkait penataan untuk perizinan toko modern bisa diubah," kata dia, Sabtu (17/6/2023).
Juliyatmono mengatakan dalam revisi nanti, izin toko modern tidak hanya di beberapa wilayah saja, namun bisa dibuat di wilayah yang ramai kunjungan wisatawan.
Baca juga: Disdukcapil Karanganyar Gencarkan Program Jebol Dompet Rekam Data Kependudukan Semua Kalangan
Baca juga: Putusan MK, Pemilu 2024 Proporsional Terbuka, Ketua Golkar Karanganyar Ilyas : Sesuai Harapan Rakyat
Dia mengaku usulan tersebut muncul berasal dari masyarakat di lokasi wisata seperti Tawangmangu, Ngargoyoso, Jatipuro, Jatiyoso, Jumapolo, dan Jumantono.
"Banyak masyarakat yang mengharapkan itu, karena saat ini, usia-usia di bawah 30 tahun jarang, bahkan mungkin gak mau pergi ke pasar," ucap Juliyatmono.
Menurutnya, wacana tersebut tak akan mematikan pasar tradisional maupun toko kelontong di sana.
Dia mengatakan, nantinya, produk yang akan dimasukan ditawarkan di toko modern nanti lebih ke produk lokal dari masyarakat setempat.
"Ya nanti, akan kami kemas, produk-produk dari masyarakat atau hasil pertanian mereka nanti bisa dimasukkan ke toko modern," ungkap dia.
(*)
| Meski Baru Menjabat, Bupati dan Wabup Karanganyar Tak Open House Saat Momen Lebaran: Terkendala Dana |
|
|---|
| Pembangunan Bendungan Jlantah Karanganyar Akibatkan Hilangkan Satu Dusun |
|
|---|
| Bikin Kaya Mendadak Warga Karanganyar, Bendungan Jlantah Ini Belum Rampung Dibangun, Kapan Selesai? |
|
|---|
| Begini Proses Pembangunan Bendungan Jlantah yang Buat Warga Karanganyar Jadi Kaya Mendadak |
|
|---|
| Dapat Ganti Rugi Proyek Waduk Jlantah Karanganyar, Warga Pakai Uangnya untuk Beli Mobil |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.