Pundi Cuan Tas Rajut dari Boyolali, Tutik Bisa Ekspor ke Amerika, Sebulan Bisa Dapat Rp 4 Juta

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Tangan wanita ini nampak jeli.

Menganyam benang sumbu dengan jarum besi.

Matanya terus memperhatikan setiap benang yang dia rajut.

Dengan penuh ketelitian, benang panjang berdiameter sekitar 1,5 sampai 2 sentimeter itu dia anyam dan dibentuk menjadi sebuah kubus.

Benang sumbu itu akan dibentuk tas laundry seperti yang ada di belakangnya itu.

Dia tak sendirian, ada ibu-ibu lain yang juga nampak serius mengerjakan hal serupa.

Iya, di rumah yang ada di Dukuh/Desa Canden, Kecamatan Sambi itu merupakan tempat produksi pembuatan tas rajut.

Baca juga: Kisah Handaru Jati : Dari Belajar Video Youtube, Sukses Rintis Bisnis Peternakan Domba di Klaten

Baca juga: Cuan dari Lukisan Styrofoam di CFD Sragen, Pedagang Bisa Bawa Rerata Rp150 Ribu Setiap Acara

Selain itu rumah milik Tutik Prihatin itu juga menjadi tempat pul usaha tas tersebut.

Sebab, usaha kerajinan pembuatan tas rajut ini dilakukan di rumahnya masing-masing.

Dengan begitu, selain tetap bisa melakukan tugas utamanya mengurus rumah tangga, para ibu ini juga punya penghasilan tambahan.

Tutik mengaku 30 ibu-ibu di sekitar rumahnya yang diberdayakan dalam produksi tas rajut ini.

"Jadi kami kirimi bahan, terus dibuat di rumah. Jadi para ibu-ibu ini masih punya kesibukan yang produktif," katanya.

Dia mengaku usaha pembuatan tas rajut ini berawal saat dia sakit pada 2017 lalu.

Buruh pabrik kerajinan tas itu pun kemudian memutuskan untuk keluar.