Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Daerah

Kebiasaan Warga Sembelih Sapi yang Sakit Diduga jadi Pemicu Antraks di Gunungkidul

Merebaknya penyakit antraks ini ditengarai karena warga menyembelih dan mengkonsumsi sapi yang telah mati.

|
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TribunSolo.com / Mardon Widiyanto
ILUSTRASI sapi ternak. 

TRIBUNSOLO.COM - Puluhan warga di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), diberitakan terjangkit antraks.

Dari laporan yang ada, sebanyak 3 warga Dusun Jati, Candirejo, Kecamatan Semanu, meninggal dunia. 

Sedangkan 93 lainnya juga positif terpapar antraks sehingga harus dirawat intensif di rumah sakit.

Baca juga: Antisipasi Kasus Antraks, DKPP Klaten Perketat Pengawasan Hilir Mudik Hewan Asal Gunung Kidul

Merebaknya penyakit antraks ini ditengarai karena warga menyembelih dan mengkonsumsi sapi yang telah mati.

Melansir Tribunnews.com, wilayah Gunungkidul, DIY memang langganan penularan antraks.
 
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Gunungkidul Wibawa Wulandari mengatakan ada beberapa sapi mati yang disembelih dan dikonsumsi warga.

Bahkan, katanya ada sapi mati yang telah dikubur, kemudian digali kembali oleh warga untuk dikonsumsi dagingnya.

"Sapi sakit mati, kemudian dikubur melalui SOP, sudah kita kuburkan. Tapi sama masyarakat ada yang 1 (sapi) digali lagi kuburnya dan dikonsumsi," kata Wibawa.

Baca juga: Antraks Mengganas di Gunungkidul, Wonogiri Waspada, Belum Tutup Pasar Hewan 

Kabid Kesehatan Hewan (DPKH) Gunungkidul Retno Widyastuti menyebut, total ada 6 sapi dan 6 kambing yang positif antraks mati di dusun itu.

Lantaran bangkai sudah tak ditemukan maka yang diperiksa ke laboratorium adalah tanahnya.

"Yang kita periksakan ke lab itu bukan darahnya, bukan dagingnya, tapi tanah yang terkontaminasi darah saat disembelih,"

Kematian ternak itu, katanya terjadi sejak November 2022.

Ia menegaskan tidak ada hewan atau sapi dari dusun tersebut yang disembelih atau keluar dari dusun saat perayaan Idul Adha, beberapa waktu lalu.

Baca juga: Waspada Antraks, Warga Karanganyar Diminta Tidak Beli Sapi dari Gunung Kidul Sementara Waktu Ini

Menurutnya, lokasi penyembelihan, telah disiram formalin sebanyak 3 kali sejak 3 Juni lalu.

Hewan ternak yang belum terpapar, katanya kemudian disuntik antibiotik.

Hewan ternak ini juga tak boleh keluar dari dusun.

"Kita antibiotik sapinya 77 ekor, kambingnya 289, itu internal Jati. Mudah-mudahan terisolir di sana tidak ke lain tempat," katanya.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved