Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Menarik

140 Tahun Lalu Gunung Krakatau Meletus Hebat, Picu Tsunami Hebat Hingga Berdampak Ke Cuaca Dunia

140 tahun yang lalu, terjadi Letusan hebat di Gunung Krakatau, di Pulau Rakata, Perairan Selat Sunda. tepatnya pada 27 Agustus 1883.

Penulis: Tribun Network | Editor: Zharfan Muhana
(Kompas/JB Suratno )
Peringatan 120 Tahun Letusan Krakatau. Gelombang yang datang tiga kali itu tingginya mencapai langit dan suaranya bergemuruh. Begitulah yang dipaparkan Datuk Kriya Puyimbang, putra Datuk Ali Batin Jenggot. Datuk Ali adalah saksi hidup bencana gelombang pasang tsunami yang disebabkan oleh letusan Gunung Krakatau. 

TRIBUNSOLO.COM– 140 tahun yang lalu, terjadi Letusan hebat di Gunung Krakatau, di Pulau Rakata, Perairan Selat Sunda. tepatnya pada 27 Agustus 1883.

Letusan saat itu merupakan yang terkuat dalam sejarah. Dikutip dari History, letusan terjadi dengan level 6 skala Volcanic Explosivity Index (VEI) dengan kekuatan 200 megaton TNT.

Sebagai perbandingan, bom yang menghancurkan kota Hiroshima, Jepang pada 1945 memiliki kekuatan 20 kiloton

Diketahui pada saat itu, Krakatau terdiri dari tiga puncak, yakni Perboewatan yang berada paling utara dan teraktif, Danan di tengah, dan Rakata yang terbesar.

Baca juga: Daftar Seleksi CASN Dibuka 17 September 2023, Simak Info Jadwal, Syarat & Berkas Berikut

Sudah menunjukkan aktivitas vulkanik

Sebelum terjadi letusan hebat, Krakatau sudah menunjukkan aktivitas erupsi pertama setelah lebih dari 200 tahun, yaitu pada Mei 1883.

Kala itu, masyarakat di sekitar Barat Jawa dan Selatan Sumatera merasakan getaran dan mendengar ledakan. Sebuah kapal perang Jerman yang melintas saat itu melaporkan, terdapat awan dan debu yang membumbung setinggi 9,5 km di atas Krakatau.

Dua bulan setelah laporan tersebut, letusan serupa disaksikan oleh kapal komersial serta penduduk Jawa dan Sumatera.

Namun, justru disambut gembira oleh penduduk karena minimnya pengetahuan terkait kebencanaan.

Baca juga: Erupsi Merapi Muntahkan Material hingga 2,5 KM ke Kali Bebeng, Boyolali Aman, Tak Terkena Hujan Abu

Memicu tsunami besar

Dilansir dari Kompas.com (27/8/2022), hingga pada 26 Agustus 1883 sore hari, kegembiraan itu lenyap seiring ledakan dahsyat dari Gunung Krakatau.

Begitu dahsyatnya letusan ini, sampai terdengar di Australia Tengah yang berjarak 3.300 km dari titik ledakan dan Pulau Rodriguez di Samudera Hindia yang berjarak 4.500 km.

Esoknya pada 27 Agustus 1883, ledakan dahsyat kembali terjadi yang mengakibatkan dua pertiga pulau di bagian utara hancur.

Runtuhnya pulau tersebut kemudian menjadi pemicu tsunami besar yang melanda wilayah sekitarnya. Tercatat, ada sekitar 35.500 korban meninggal dunia yang 31.000 antaranya karena tsunami yang terjadi setelah materi letusan gunung mengalir deras ke laut.

Selain itu, sebanyak 4.500 orang hangus akibat aliran piroklastik yang menerjang permukiman setelah bergulir di atas permukaan laut.

Baca juga: Badan Geologi Perbarui Potensi Bahaya Erupsi Merapi, Dua Kubah Lava Puncak Merapi Terus Tumbuh

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved