Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Temuan Mayat Perempuan di Sukoharjo

Kejanggalan Sebelum Tewasnya Dosen UIN Solo, Adik Korban: Dengar Langkah Kaki Malam Hari di Atap

Adik kandung Wahyu Dian Silviani (34), dosen UIN Raden Mas Said Solo ungkap kejanggalan sebelum kakaknya tewas.

(KOMPAS.COM/IDHAM KHALID)
Ayah dan Adik Korban Wahyu Dian, dosen yang terbunuh tukang yang merehab rumahnya. 

Pernah suatu ketika, kakaknya meminta pendapat dirinya soal sebuah tembok yang harus dihancurkan karena membuat sempit sebuah ruangan.

"Pas waktu saya di sana ada sebuah tembok yang rencana harus dirobohkan, karena membuat kamar terlalu sempit. Itu pun harus nanya ke saya dulu apa harus ditegur. Akhirnya selama dua minggu di sana kakak saya tidak jadi nanyain itu ke tukang," kata Nabila.

Nabila menyebutkan, kakaknya itu orang yang sopan. Hingga untuk menegur orang, kalau harus tanya pendapat orang dahulu, karena takut membuat orang tersinggung.

"Terus kok bisa dia (DF) bilang kakak saya negur dia kalau kerjaannya jelek. Saya enggak terima kakak saya dibilang gitu," kata Nabila.

Sebelumnya diberitakan, dalam dalam jumpa pers di Mapolsek Gatak, DF pelaku pembunuhan Dian mengaku sakit hati dengn perkataan korban atas hasil pekerjaannya.

"Karena kerjanya (saya) jelek. Ditolol-tololin, dibego-begoin, ya semacam itulah," ucap dia pada Jumat (25/8/2023).

(Kompas.com)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved