Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

BNPB Sebut Banjir Demak Berangsur Surut, Sejumlah Pengungsi Mulai Kembali ke Rumah Masing-masing

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut banjir di Kabupaten Demak, Jawa Tengah berangsur surut di hari ke-12.

Penulis: Tribun Network | Editor: Erlangga Bima Sakti
Kompas.com
Sejumlah warga menentang burung di lokasi banjir Desa Cangkring, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Kamis (9/2/2024). 

TRIBUNSOLO.COM - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut banjir di Kabupaten Demak, Jawa Tengah berangsur surut di hari ke-12.

Misalnya di Kecamatan Karanganyar yang terdampak cukup parah, saat ini ketinggian air genangan bervariasi 10-30 cm.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, melalui keterangan tertulis menyampaikan surutnya genangan air di wilayah Kecamatan Karanganyar ini disebabkan oleh beberapa faktor.

Baca juga: Terdampak Banjir, 10 Desa di Kabupaten Demak Bakal Coblosan pada Pekan Depan

"Selain kondisi cuaca, keberhasilan tim gabungan dalam menutup tanggul Sungai Wulan yang jebol ditengarai menjadi bagian dari faktor tersebut, termasuk upaya penyedotan air yang dioptimalkan," ujar dia Minggu (18/2/2024).

Sementara itu, berdasarkan hasil kaji cepat BPBD Jateng per Sabtu malam, masih ada 25 desa di tiga kecamatan yang masih terdampak banjir antara lain di Kecamatan Karanganyar, Gajah, dan Mijen.

Warga yang mengungsi ada sebanyak 24.359 jiwa dan tersebar di 135 titik. Jumlah tersebut juga mengalami penurunan jika dibanding data kaji cepat kemarin yang masih berada di angka 25.518 jiwa.

Baca juga: Tanggul Jebol yang Bikin Warga Demak Tergenang Sudah Tertambal, Pj Gubernur Sebut Tinggal Penguatan

Penurunan jumlah pengungsi ini mulai terlihat seperti yang ada di SDN Undaan Kidul dan Undaan Lor, Kecamatan Karanganyar dan beberapa orang yang mengungsi di rumah warga di Mlaten, Kecamatan Mijen.

"Saat ini beberapa warga di dua lokasi pengungsian itu sudah kembali ke rumah masing-masing," ungkapnya.

Menurut dia jalur yang menjadi akses utama wilayah pantura ini sudah bisa dilewati kendaraan kecil dengan kecepatan terbatas, sementara itu untuk kendaraan jenis truk tronton masih dilarang untuk melintas.

Baca juga: Bukan Pertama Kali, Kampung Sekitar Jalan KH Muzakir Ternyata Kerap Banjir Jika Hujan Lebat Melanda

Sebab, di sepanjang jalur tersebut masih terdapat tenda pengungsi mandiri warga.

Sementara itu, dapur umum yang terbagi di 21 titik terus beroperasi untuk memenuhi kebutuhan permakanan para pengungsi yang masih bertahan dan juga korban banjir yang sudah kembali pulang ke rumah.

Selain itu, dapur umum ini juga menyuplai kebutuhan permakanan bagi tim penanggulangan bencana termasuk para relawan yang bertugas di lapangan. (*)

 

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved