Berita Sukoharjo

Masjid Darussalam Kedunggudel Sukoharjo, Berdiri 1837, Saksi Pertemuan PB VI & Pangeran Diponegoro

Kabupaten Sukoharjo memiliki masjid tua berumur lebih dari 1 abad. Masjid itu bernama Masjid Darussalam Kedunggudel. 

Penulis: Anang Maruf Bagus Yuniar | Editor: Adi Surya Samodra
TribunSolo.com / Anang Ma'ruf
Masjid Darussalam Kedunggudel, terletak di Kampung Kedunggudel, Kelurahan Kenep, Kecamatan Sukoharjo, Selasa (12/11/2024). 

"Para ulama lalu membangun masjid dan pondok pesantren untuk menyebarkan ajaran Islam," kata Sehono saat ditemui TribunSolo.com, Selasa (12/3/2024).

Ternyata pada masa penjajahan Kolonial Belanda, Raja Keraton Solo Paku Buwono (PB) VI kala itu, kerap melakukan pertemuan dengan Pangeran Diponegoro secara sembunyi-sembunyi di masjid Darussalam ini. 

"Pertemuan mereka tak lain membahas strategi perang melawan Belanda," ujarnya. 

Karena kekuasaan Allah SWT, saat kolonial Belanda membombardir masjid Darussalam dengan menggunakan meriam, bangunan masjid tidak hancur, hanya saja merusakan bagian depan masjid. 

Sementara itu, jika kita membahas lebih dalam bangunan masjid tua ini terdapat mustaka atau kepala masjid.

Namun, pusaka atau kepala masjid itu bukan berbentuk kubah melainkan bunga wijaya kusuma. 

Sehono menjelaskan bahwa, bunga wijaya kusuma merupakan pusaka Bathara Kresna. 

"Wijaya bermakna kemenangan sementara Kusuma berarti bunga, berarti Filosofinya yakni bunga kemenangan terhadap lawan dan diri sendiri melawan nafsu duniawi,” terang dia.

Dengan demikian, Sehono menuturkan bahwa masjid Darussalam Kedunggudel ini, Masjid yang menyimpan histori atau sejarah dari berkembangnya ajaran islam hingga perlawanan terhadap penjajah Belanda.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved