Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Karanganyar

Gas Melon Langka di Karanganyar, Pedagang Kedatangan Stok 70 Tabung, Langsung Habis Diserbu Warga

Bahkan saking langkanya di Karanganyar, saat pasokan gas melon datang, langsung habis diserbu masyarakat.

Tribunsolo.com/Mardon Widiyanto
Tumpukan gas melon alias gas Elpiji 3 kilogram di Kampung Manggung, RT 1, RW 08, Kelurahan Cangakan, Kecamatan/Kabupaten Karanganyar, yang habis diserbu warga. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto 

TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Terjadi kelangkaan gas Elpiji ukuran 3 kilogram atau gas melon di libur panjang Lebaran atau Idul Fitri 1445 H / 2024 M di Kabupaten Karanganyar.

Bahkan saking langkanya, saat pasokan gas melon datang, langsung habis diserbu masyarakat.

Sri (55), salah satu pedagang di Kampung Manggung, RT 1, RW 08, Kelurahan Cangakan, Kecamatan/Kabupaten Karanganyar, mengaku libur panjang Idul Fitri tahun ini mempengaruhi keberadaan stok gas Elpiji 3 kilogram di Kabupaten Karanganyar.

"Tanggal merah mempengaruhi stok elpiji kami, sehingga stok kami kosong," kata Sri, Sabtu (13/4/2024).

Sri mengatakan beberapa pedagang ada yang memanfaatkan momentum ini dengan menaikan harga hingga Rp 30 ribu per tabung.

Baca juga: Ledakan Gas Warung Steak di Karanganyar, 2 Pegawai Terpental, Tabung Sempat Berdesis 

Meskipun demikian, pihaknya tetap menjual gas melon dengan harga Rp 16 ribu per tabung.

"Kemarin kami tetap jual Rp 16 ribu per tabung," kata Sri.

Ia mengatakan, pihaknya mendapatkan kiriman tabung gas melon dua kali dalam seminggu.

Dia menuturkan, dua hari yang dimaksud yaitu Selasa dan Jum'at.

"Kemarin pagi saya nyetok, ada 70 tabung gas hijau langsung diserbu warga," pungkasnya.

Jeritan Pedagang, Keuntungan Tersunat

Sejumlah pedagang di Kabupaten Karanganyar mengalami kesulitan mencari gas melon atau gas elpiji 3kg saat libur Lebaran 2024.

Pasalnya di libur hari raya Idul Fitri ini keberadaan gas LPG 3 kilogram atau biasa dikenal gas melon ini seolah-olah lenyap di pasaran.

Bahkan ada yang harus mengganti gas LPG jenis lain untuk dapat berjualan.

Pedagang HIK di Alun-alun Karanganyar, Maryani mengaku kesulitan mencari keberadaan gas melon di pasaran.

"Saat ini, gas melon susah dicari," kata Maryani, Jumat (12/4/2024).

Baca juga: Gas Melon Langka di Solo, Stasiun Pengisian Libur Lebaran, Dinas Sudah Minta Tambahan Kuota

Dia kemudian memilih mengganti gas melon dengan gas jenis Bright Gas demi dapat berjualan meski mendapatkan keuntungan yang lebih sedikit.

Harga Bright Gas 5,5 kg senilai Rp 110 ribu.

Sementara gas melon bila harga normal Rp 16 ribu.

Maryani biasa membeli 4 tabung elpiji 3 kilogram. 

Satu tabungnya itu bisa untuk keperluan berjualan 2 hari, itu dengan penggunaan normal.

Baca juga: Dilarang Memutar Dekat Simpang 4 Kebakkramat Karanganyar, Median Dekat Kantor Kecamatan Ditutup

Sementara bright gas bisa dipakai lebih kurang 4 hari.

Itu kemudian membuat keuntungan per hari berpengaruh.

Biasanya bisa mendapat keuntungan harian lebih kurang Rp 200 ribu.

Namun dengan berganti gas, keuntungan diperkirakan berkurang menjadi lebih kurang Rp 150 ribu. 

"Daripada gak jualan, selama gas melon langka, saya ganti dengan gas ini (bright gas)," kata Maryani.

(*)

 

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved