Berita Nasional
Politisi Gerindra Setuju Keluarga Pelaku Judi Online yang Miskin Diberi Bansos, Begini Alasannya
Habiburokhman terang-terangan mengaku setuju dengan gagasan pemberian bansos pada keluarga pelaku judi online yang miskin.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM - Wakil Ketua Komisi III DPR dari Fraksi Gerindra Habiburokhman memberikan tanggapannya mengenai usulan pemberian bantuan sosial atau bansos untuk keluarga pelaku judi online.
Habiburokhman terang-terangan mengaku setuju dengan gagasan pemberian bansos pada keluarga pelaku judi online yang miskin.
"Yang saya maksud, saya setuju mendapatkan bansos adalah orang yang miskin, karena keluarganya atau kepala keluarganya bermain judi online," kata Habiburokhman dalam Kompas Malam, Kompas TV, Senin (17/6/2024).
Baca juga: Klarifikasi Menteri Muhadjir soal Korban Judi Online Dapat Bansos : Maksudnya yang Menerima Keluarga
Sebab, jika mengacu pada syarat menjadi penerima bansos adalah miskin.
Dirinya lantas menegaskan tidak boleh ada perbedaan perlakuan terhadap keluarga miskin hanya karena penyebab miskinnya.
"Kalu kita mengacu pada syarat-syarat penerima bantuan sosial adalah miskin, apapun penyebab miskinnya saya pikir kita tidak bisa membedakan. Misalnya miskinnya hanya karena bencana atau karena gaya hidup," ujarnya.
"Orang miskin itu kan penyebabnya macam-macam, ada keluarga yang miskin karena kepala keluarganya melakukan judi online, menurut saya, orang ini berhak mendapatkan bantuan sosial karena bantuan sosial kan tidak membeda-bedakan penyebab orang tersebut miskin."
Baca juga: Menko PMK Muhadjir Usul Korban Judi Online jadi Penerima Bansos, Ini Alasannya
Dia menyebut jika miskin yang dimaksud bukan sekadar kemampuan ekonomi keluarga yang menurun, melainkan yang memang masuk kategori miskin seperti syarat untuk penerima bansos.
"Bukan karena ekonomi menurun ya, biasakan ada kepala keluarganya bermain judi online ekonomi menurun tetapi belum memenuhi syarat menerima bansos," jelasnya.
“Tentu syarat utama adalah situasi keluaraga tersebut ekonominya memenuhi syarat untuk menerima bansos."
Adapun wacana pemberian bansos kepada korban judi online pertama kali digaungkan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy.
Baca juga: Jokowi Sebut Bansos Bisa Diperpanjang hingga Desember, PDIP : Gamblang Indikasi Cawe-cawe Pilkada
"Kita sudah banyak memberikan advokasi mereka yang korban judi online ini, misalnya kemudian kita masukkan di dalam DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) sebagai penerima bansos," kata Muhadjir di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (13/6/2024).
Muhadjir meyebut judi online memiskinkan masyarakat dan berpotensi menimbulkan masyarakat miskin baru.
Masyarakat miskin sendiri adalah tanggung jawab pemerintah.
Terbaru, Muhadjir meluruskan pernyataannya tersebut.
Yang dia maksud dari penerima bansos tersebut bukanlah para pelaku judi online, melainkan anggota keluarga mereka.
"Kalau pelaku sudah jelas harus ditindak secara hukum karena itu pidana. Nah, yang saya maksud penerima bansos itu ialah anggota keluarga seperti anak istri atau suami," jelasnya, Senin (17/6).
Muhadjir menilai pemberian bansos kepada keluarga korban judi online sangat penting, mengingat mereka tidak hanya mengalami kerugian secara materi, tetapi juga kesehatan mental, bahkan hingga berujung pada kematian dalam banyak kasus.
(*)
Siap-siap! Telat Bayar Pajak Kendaraan Bermotor Bakal Didatangi Petugas dan Polisi di Rumah |
![]() |
---|
Jelang Pulang Kampung ke Solo, Jokowi dan Iriana Pamitan ke Keluarga Besar Istana, Suasana Haru |
![]() |
---|
Jokowi Sudah Packing-packing Jelang Pensiun dan Pulang ke Solo : Kemasi Foto, Buku, hingga Batik |
![]() |
---|
Jelang Pensiun di Solo, Presiden Jokowi Digugat Habib Rizieq, Dituding Lakukan 6 Kebohongan Ini |
![]() |
---|
Dimakamkan di Astana Giribangun Karanganyar, Soeharto Kini Diusulkan MPR jadi Pahlawan Nasional |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.