Berita Sragen
Sudah Ditutup, Daya Tampung PPDB SMP di Sragen Jateng Jalur Afirmasi Hanya Terisi 14 Persen
PPDB Jalur Afirmasi sudah ditutup. Siswa yang mendaftar melalui jalur ini diketahui baru sebanyak 14 persen saja.
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMP jalur afirmasi di Kabupaten Sragen resmi ditutup pada Selasa (25/6/2024).
Setelah dibuka selama dua hari, jumlah calon siswa yang mendaftar di jalur afirmasi belum memenuhi kuota yang disediakan.
Kepala Bidang Pembinaan SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sragen, M. Farid Wajdi mengatakan hanya ada 1.298 calon siswa yang mendaftar di jalur afirmasi.
"Yang mendaftar di jalur afirmasi sebanyak 1.298 calon siswa, jika dihitung berdasarkan total daya tampung SMP Negeri sebanyak 9.280 siswa, berarti yang mendaftar baru 14 persen," katanya saat ditemui TribunSolo.com, Rabu (26/6/2024).
Padahal, Farid menyebut daya tampung untuk jalur afirmasi maksimal 20 persen dari total daya tampung secara keseluruhan.
Tidak terpenuhinya kuota PPDB jalur afimasi ini terjadi, karena tidak semua calon siswa yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) memenuhi persyaratan.
Baca juga: PPDB SMP di Sragen Jateng, Surat Keterangan DTKS Diburu, Orang Tua Rela Antre di Dinas Sosial
Dimana, dalam petunjuk teknis yang dikeluarkan oleh Disdikbud Sragen, hanya calon siswa yang keluarganya terdata dalam DTKS masuk ke dalam kategori Program Keluarga Harapan (PKH) yang bisa mendaftar.
Sementara, calon siswa yang termasuk ke dalam penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan Penerima Bantuan Iuran (PBI) tidak dapat mendaftar di jalur afirmasi.
"Yang masuk BPNT dan PBI tidak bisa mendaftar, yang bisa mendaftar yang masuk PKH, karena di Juknis yang boleh mendaftar hanya PKH," jelasnya.
"Untuk PIP pun yang boleh PIP dari dapodik, untuk PIP pemangku juga tidak bisa mendaftar, kita cek data per data," tambahnya.
Farid menuturkan sebenarnya jalur afirmasi banyak dimanfaatkan orang tua calon siswa untuk menghindari mendaftar di jalur zonasi.
Terutama dilakukan bagi calon siswa yang domisilinya jauh dari sekolah, sehingga apabila mendaftar jalur zonasi peluangnya tipis untuk diterima.
"Banyak yang kesini, ingin membuktikan anak mereka diterima di jalur afirmasi atau tidak, banyak yang ingin mendaftarkan anaknya di jalur ini, karena takut zonasi apalagi rumahnya yang jauh dari sekolah," pungkasnya. (*)
Kecelakaan Maut Motor vs Truk Terjadi di Ngarum Sragen, Satu Orang Meninggal Dunia |
![]() |
---|
Dapur Rumah Warga Sragen Terbakar, Api Tak Merembet Berkat Teriakan Minta Tolong Tetangga |
![]() |
---|
Ditinggal Pergi Belanja, Dapur Rumah Warga Desa Mojorejo Sragen Ludes Terbakar |
![]() |
---|
Sosok KA, Pak Ogah di Sragen yang Diamankan Polisi, Disebut Suka Memaksa Minta uang |
![]() |
---|
Viral Perempuan Naik Motor Lawan Arah dan Tak Pakai Helm di Sragen, Polisi Sebut Ada Faktor Sengaja |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.