Berita Solo

Nasib Kebo Bule saat Revitalisasi Siti Inggil Selatan Keraton Solo Jateng

Kawasan Siti Inggil Selatan Keraton Solo akan direvitalisasi. Lantas bagaimana nasib kebo bule yang ada di sana?

Penulis: Andreas Chris Febrianto | Editor: Adi Surya Samodra
TribunSolo.com / Andreas Chris
Kebo bule di Siti Inggil Keraton Solo. 

Kepala Bidan (Kabid) Cipta Karya DPUPR Kota Solo, Agus Haryadi menerangkan bahwa revitalisasi dua bangunan keraton tersebut dananya bersumber dari hibah pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) dengan besaran Rp 14 Miliar.

Agus juga tidak memungkiri adanya keterlambatan pengerjaan karena adanya masalah non teknis.

"Memang kita ada masalah non teknis. Di samping karena bangunan cagar budaya, juga ada kegiatan salah satunya Sekaten yang harus kita akomodir. Nah nantinya metodologi atau pengerjaannya akan kita bicarakan dengan pemangku di Keraton Surakarta," kata Agus saat ditemui usai penandatanganan kesepakatan revitalisasi di Keraton Solo.

Baca juga: KA Batara Kresna Masalah Mesin, Perjalanan Solo - Wonogiri Jateng Terlambat 75 Menit

Agus menambahkan untuk fokus pengerjaan sendiri akan berfokus dalam penguatan struktur bangunan yang telah keropos baik di Masjid Agung maupun Siti Inggil Selatan Keraton Kasunanan Surakarta.

Hal itu diakui Agus karena terkait revitalisasi bangunan cagar budaya tidak bisa serta merta mengganti bahan-bahan baku yang telah digunakan sejak lama.

"Fokus pengerjaan untuk di Masjid Agung sendiri karena faktor usia, jadi memang secara struktur itu baik di Soko Guru sudah banyaj berlubang dimakan rayap, kolom-kolomnya juga sudah melengkung, jadi penguatan struktur terlebih dahulu. Kita juga akan memperbaiki sistem saniter di sana, sisi lain nanti juga kamar mandi dan tempat wudhu. Serta pembangunan tempat parkir agar Masjid bisa terekspos dari luar," tambah Agus.

"Untuk di Siti Inggil itu kita harus mensinkronkan dengan yang telah dikerjakan kementerian PUPR. Kita diberi lokasi untuk penataan landscape di Siti Inggil, kita akan pasang paving di sana," lanjutnya.

Di sisi lain, Agus menjelaskan bahwa awal rencana revitalisasi dimulai akhir Juli lalu. Namun karena ada kendala non teknis membuat pengerjaan revitalisasi sampai hari ini baru dimulai dengan

"Kita berkontrak sebenarnya mulai 31 Juli, cuma kita perlu pengkondisian lapangan akhirnya hari ini material sudah bisa masuk sampai 24 Desember 2024," pungkasnya.

(*)
 
 

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved