Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Jateng

BPBD Cilacap Jateng Beri Tips Selamatkan Diri dari Gempa Megathrust : Ada 15 Menit Waktu Krusial

Menurut BPBD Cilacap, gempa dikatakan besar ketika dampaknya sampai mengakibatkan warga sulit berjalan.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
Kompas.com / Istimewa
Ilustrasi Zona Megathrust di Indonesia. 

TRIBUNSOLO.COM, CILACAP - Potensi tsunami akibat gempa besar atau megathrust mengintai masyarakat di sepanjang pesisir Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.

Oleh karenanya, warga yang tinggal di wilayah tersebut diminta selalu mewaspadai potensi bencana yang tak bisa diprediksi kapan datangnya.

Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap Purwanto Kurniawan pun bagikan tips bagi warga yang tinggal di wilayah rawan tsunami.

Baca juga: BMKG Jelaskan Kemungkinan Gempa Megathrust di Jateng, Ada Pergerakan 7 Cm/Tahun, Berpotensi M 8,7

"Sudah sering kami sosialisikan, kalau ada gempa bumi besar dan durasinya panjang segera lari. Istilah kami gede, dawa, minggato (besar, panjang atau lama, pergilah), tidak perlu menunggu EWS (Early Warning System)," kata Wawan, sapaannya, saat dihubungi, Senin (2/8/2024).

Menurut Wawan, gempa dikatakan besar ketika dampaknya sampai mengakibatkan warga sulit berjalan.

Sedangkan durasi panjang yaitu ketika gempa lebih dari 10 detik.

Dia menjelaskan, informasi dari BMKG mengenai megathrust yang berpotensi gempa besar dan tsunami merupakan pengingat bagi masyarakat yang tinggal di wilayah rawan bencana.

Baca juga: Rumah di Ngadiluwih Matesih Rusak Imbas Gempa Bumi di Gunungkidul, BPBD Karanganyar Beri Bantuan

"Yang disampaikan BMKG kemarin untuk mengingatkan bahwa kita hidup di wilayah rawan tsunami. Yang perlu dilakukan kesiapsiagaan masyarakat, salah satunya bagaimana agar aware," ujar Wawan.

Wawan mengungkapkan, warga yang tinggal di pesisir pantai memiliki waktu sekitar 30 menit setelah terjadinya gempa untuk menyelamatkan diri ke tempat aman.

"Golden time-nya sekitar 15 sampai 20 menit harus sampai di tempat yang aman," kata Wawan.

Menurut dia, warga yang tinggal di pesisir tidak bisa lepas dari ancaman tsunami, namun dapat mengurangi dampak yang ditimbulkan.

Baca juga: Gempa Gunungkidul Terasa hingga Solo Raya Jateng, Ada Kaitan dengan Megathrust? Ini Penjelasan BMKG

"Intinya kita tinggal di wilayah rawan, tidak mungkin pindah semua. Yang kami lakukan penguatan kesiapsiagaan, (misal) kalau dengar suara sirine jangan santai-santai, segera menyelamatkan diri," kata Wawan.

Informasi dari Kompas.com, ada 55 desa dan kelurahan di sepanjang pesisir Kabupaten Cilacap, rawan terdampak bencana tsunami.

55 desa dan kelurahan tersebut tersebar di 10 kecamatan, yaitu Patimuan, Kampung Laut, Cilacap Selatan, Cilacap Tengah dan Cilacap Utara.

Kemudian Kecamatan Kesugihan, Maos, Adipala, Binangun dan Nusawungu. Untuk diketahui, Cilacap memiliki garis pantai sepanjang kurang lebih 201,9 kilometer.

(*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved