Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Karanganyar

6 Bulan Berlalu, Tuntutan Upah dan THR Buruh PT Kusumahadi Karanganyar Masih Stagnan

Tuntutan upah dan THR dari Buruh PT Kusumahadi Grup Karanganyar masih belum juga terpenuhi meski telah dirumahkan sejak 6 bulan lalu.

TribunSolo.com/Mardon Widiyanto
Spanduk protes buruh terpasang di depan Pabrik Kusumahadi Grup, tepatnya di Jalan Solo-Tawangmangu Desa Jaten, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto

TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Tunggakan hak buruh pabrik tekstil Kusumahadi Grup masih belum ada jalan keluar.

Hingga saat ini, para buruh masih belum menerima haknya berupa upah dan tunjangan hari raya (THR) selama bekerja di pabrik tekstil tersebut.

Ketua KSPN Karanganyar Haryanto mengaku hingga saat ini tidak ada progres terkait pelunasan upah dan gaji para buruh di PT Kusumahadi Grup ini.

"Hingga saat ini, belum ada progres baru," kata Haryanto, Kamis (17/10/2024).

Namun demikian, Haryanto mengungkapkan bahwa jaminan hari tua (JHT) para buruh sudah dilunasi oleh pihak perusahaan.

"Kami berharap, pihak perusahaan segera menyelesaikan kewajiban mereka kepada para buruh," lanjut dia.

Kejadian belum terbayarnya hak buruh PT Kusumahadi Grup ini menjadi ironi di tengah Kabupaten Karanganyar menjadi pemegang Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) se Soloraya pada tahun 2024.

Baca juga: Kasus Buruh Pabrik Tekstil di Karanganyar Tak Digaji 6 Bulan, Baru Jaminan Hari Tua yang Dilunasi

Sebagai informasi, UMK buruh di Kabupaten Karanganyar pada tahun 2024 berada di Rp 2.288.366 atau jauh lebih tinggi Rp 21 ribu dari UMK Kota Solo.

Namun UMK tinggi tersebut berbanding terbalik dengan kondisi dimana sector tekstil di Kabupaten Karanganyar yang melemah beberapa tahun terakhir.

Sebagai contoh, setidaknya ada 3 anak perusahaan Danar Hadi Grup yang tutup sejak 21 April 2024 lalu. Tiga perusahaan itu masing-masing bernama Kusuma Hadi Santosa, Kusuma Putra dan Pamong Spinning Mills.

Tutupnya ketiga pabrik itu terjadi pasca diterpa Covid-19. Pada tahun 2019 sampai 2020 perusahaan tekstil ini  terjadi goyang dan akhirnya tutup.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved