Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Atlet Wonogiri Gagal Main POPDA Jateng

Bupati Jekek Geram Operator Disporapar Wonogiri Lupa Tak Input Data Atlet POPDA Jateng : Memalukan!

Bupati Wonogiri Jekek meminta maaf karena ada kesalahan teknis sehingga atlet gagal berlaga di Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) SD/SMP Jateng.

Tribunsolo.com/Erlangga Bima Sakti
Bupati Wonogiri Joko Sutopo alias Jekek 

Laporan Wartawan TribunSolo, Erlangga Bima

TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Atlet usia SD-SMP di Wonogiri gagal berkompetisi di Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) SD/SMP tingkat Jateng 2024.

Penyebabnya, mereka tak didaftarkan oleh operator Dinas Kepemudaan dan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Wonogiri.

Bupati Wonogiri, Joko Sutopo meminta maaf atas polemik yang terjadi itu. 

Dirinya mengakui ada kesalahan cukup fatal yang dilakukan oleh operator di Disporapar Wonogiri.

Menurutnya, alur kronologis pendaftaran POPDA cukup panjang.

Bahkan pihak Disporapar Wonogiri menurutnya juga selalu mengikuti tahapan-tahapan itu.

"Kronologisnya sejak September (persiapan), diikuti terus. Kan lucu ini, teknikal meeting sudah, kebangetan ini. Ada laporan saya dari awal gak mungkin seperti itu. Bagi saya pukulan memalukan buat Pemkab," ujar dia, Rabu (6/11/2024).

Baca juga: Atlet Wonogiri Gagal Berkompetisi di POPDA Jateng karena Kesalahan Teknis, Bupati Jekek Minta Maaf

Jekek, begitu juga ia disapa mengaku sudah memanggil operator beserta pihak Disporapar Wonogiri.

Menurut Jekek, operator mengaku lupa tak mendaftarkan pada sistem yang disediakan.

Ia mengakui kejadian itu menjadi tamparan yang memalukan bagi pemerintah kabupaten.

"Sudah undang Disporapar untuk paparan. Sempat marah. Ini kerja yang memalukan," kata dia.

Ia menjelaskan ada delapan cabor yang dipertandingkan dalam POPDA SD/SMP tingkat Jateng yang diselenggarakan pada 4-7 November 2024 itu.

Diantaranya adalah atletik, bulutangkis, pencak silat, taekwondo, karate, panahan, renang dan wushu.

Dari delapan cabor itu, Jekek menerima informasi hanya 6 cabor yang tetap bisa berangkat ke Semarang.

"Saya pertanyakan 6 itu yang seperti apa, apakah itu nanti mempunyai hak yang sama, apakah itu nanti mempunyai kedudukan yang sama atau seperti apa," katanya.

Menurut jawaban dari Disporapar Wonogiri, kata Jekek, 6 cabor itu hanya bisa mengikuti pertandingan sampai babak kualifikasi, tidak sampai babak eliminasi.

Meskipun atlet Wonogiri mendapat poin tertinggi di babak kualifikasi, mereka tak bisa melanjutkan pertandingan di babak gugur.

"Ini namanya bukan pertandingan, coba bayangkan atlet berlatih terus kualifikasinya oke, skoring tinggi terus tidak bisa masuk eliminasi bahasanya," katanya.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved