Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Proyek Bendungan Jlantah Karanganyar

3 Fakta Bendungan Jlantah di Karanganyar, Tak Sekedar untuk Irigasi, Bakal Dibuka Jadi Tempat Wisata

Proyek pembangunan Bendungan Jlantah di Kecamatan Jatiyoso, Kabupaten Karanganyar ternyata memiliki sejumlah fakta baru.

TribunSolo.com/Septiana Ayu
Suasana Bendungan Jlantah di Kecamatan Jatiyoso, Kabupaten Karanganyar, Jumat (27/12/2024) yang bakal juga akan menjadi tempat wisata. 

Selain itu, juga disediakan tempat bagi warga sekitar yang memiliki usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

"Masyarakat sekitar sini bisa berekonomi langsung, di sebelah sana, ada tempat untuk UMKM," jelasnya.

"Jadi, tidak hanya menyediakan air baku, untuk irigasi, reduksi banjir, PLTMH, PLTS, tapi juga sebagai wisata," tambahnya.

Bendungan Jlantah cocok dijadikan tempat wisata, karena berlatar belakang pemandangan yang indah.

Yang mana, akan tersaji pegunungan hijau dari perbukitan di Gunung Lawu dengan suasana yang sejuk.

Selain itu, Bendungan Jlantah juga dilengkapi fasilitas lain, seperti taman dan masjid.

3. Pembangunan Sempat Terkendala Fondasi Longsor

Saat ditinjau Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, progres pembangunan Bendungan Jlantah sudah mencapai 98,6 persen.

Yang mana, pengerjaan hanya menyisakan pengaspalan jalan dan pemasangan beberapa aksesosir pada Bendungan Jlantah.

Ia menambahkan progres pembangunan Bendungan Jlantah sempat terkendala dengan adanya fondasi yang longsor.

Namun, permasalahan tersebut sudah tertangani dengan membangun diafragma wall sepanjang 200 meter.

Selain itu, saat ini proses pembebasan lahan di sekitar Bendungan Jlantah masih berlangsung.

Baca juga: Di Solo Jokowi Tanggapi Kenaikan PPN 12 Persen, Sebut Pemerintah Harus Jalankan Amanat Undang-Undang

"Progres pembebasan tanah sudah 93 persen, tinggal proses tanah kas desa, hari ini ada pembayaran untuk tanah kas desa," jelasnya.

Sementara itu, PPK Pengadaan Tanah Pembangunan Bendungan Jlantah, Rahayu Mahanani mengatakan masih ada 12 hektare lahan yang masih dalam proses pembebasan.

"Yang belum selesai pembebasan 12 hektare, untuk tanah masyarakat setengah hektare, kemudian sisanya tanah kas desa, sebesar 11,7 hektare," jelasnya.

"Untuk lima bidang tanah kas desa ini sudah mendapat izin, proses pencairan dari APBN, sisanya simultan, nanti bertahap, masih ada 2 tahap lagi, target kami selesai April 2025," pungkasnya.

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved