Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Kasus PMK di Wonogiri

Puluhan Ternak di Wonogiri Terpapar PMK, Amankah Dagingnya Dikonsumsi?

Puluhan hewan ternak di Wonogiri ditemukan terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK) di awal tahun 2025 ini.

Istimewa/Dispertan Wonogiri
Pemeriksaan sapi di Pasar Hewan Pracimantoro 

Laporan Wartawan TribunSolo, Erlangga Bima

TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Puluhan hewan ternak di Wonogiri ditemukan terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK) di awal tahun 2025 ini.

Bupati Wonogiri Joko Sutopo mengatakan, sepanjang 2024 lalu, sebanyak 310 ternak ditemukan terpapar PMK.

Lalu, hingga Jumat (3/1/2025) masih ada tambahan sebanyak 74 ternak yang juga terpapar PMK.

"Jadi 384 kasus. Ini kan sesuatu yang masuk pada kondisi luar biasa, maka kami pemerintah kabupaten berupaya untuk meminimalisir dengan car memutus rantai penularan salah satunya interaksi niaga sapi di pasar hewan," kata Jekek, Jumat (3/1/2025).

Jekek mengatakan virus PMK menular sangat cepat, sehingga diambil langkah antisipasi salah satunya penutupan pasar hewan.

"Kalau tidak ada upaya penutupan, penularan tidak terkendali. Maka kerugian akan lebih besar, kan begitu," ujarnya.

Selama penutupan, pihaknya juga akan melakukan langkah-langkah antisipasi, misalnya penyemprotan disinfektan di 17 pasar hewan yang ada di Wonogiri secara serentak.

Ia mengatakan, pemerintah tidak akan mungkin mengambil kebijakan yang kebijakan itu tidak ada pertimbangan. Penutupan itu, kata dia, dilakukan untuk meminimalisir penularan.

Terlebih, jika penularan PMK tidak terkendali para peternak akan mengalami kerugian yang lebih besar. Misalnya sapi dengan nilai jual hingga puluhan juta, jika terjangkit PMK, nilai ekonomisnya akan hilang.

"Menurut rekomendasi akan terjadi potensi penularan yang tinggi. Kalau penularan tinggi dengan angka kematian cukup tinggi, siapa yang mengalami kerugian besar ya petani peternak itu sendiri," kata dia.

Baca juga: Awal Tahun Baru 2025, Sudah Ada 75 Ternak di Wonogiri Terpapar PMK

Terpisah, Kepala Dinas Pertanian Wonogiri, Baroto, mengatakan 74 kasus itu temuan di tahun 2025 ini.

"Di tahun ini, baru berjalan 3 hari ada temuan 74 kasus. Belum sembuh, ini kasus aktif," ujarnya.

Ia menjelaskan, daging ternak yang terpapar PMK yang disembelih, aman untuk dijual dan dikonsumsi. Sebab, PMK bukan penyakit zoonosis, atau menular dari hewan ke manusia.

"PMK bukan penyakit zoonosis, daging bisa dikonsumsi," jelasnya.

Diketahui, di tahun 2024 lalu, dari 310 ternak yang terpapar PMK, ada 7 ternak yang dipotong paksa untuk menghindari kerugian yang lebih besar.

"Masih bisa dijual. Kalau yang bisa sembuh ya dipelihara lagi, harga jualnya kembali normal, tidak ada masalah," pungkasnya. 

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved