Bocah di Boyolali Dianiaya Pak RT

BREAKING NEWS - Emak-emak yang Celana Dalamnya Hilang Datangi DP2KBP3A Boyolali, Minta Pendampingan 

Emak-emak yang celana kehilangan celana dalam dan jadi korban asusila yang diduga dilakukan KM.

Penulis: Tri Widodo | Editor: Putradi Pamungkas
TribunSolo.com/Tri Widodo
Belasan emak-emak usai audiensi di kantor Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Boyolali, Senin (13/1/2025) 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo 

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Setelah mengadu ke Polisi, belasan emak-emak di Desa Banyusri, Kecamatan Wonosegoro minta pendampingan dari Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Boyolali.

Emak-emak yang celana kehilangan celana dalam dan jadi korban asusila yang diduga dilakukan KM.

Remaja di Banyusri, Kecamatan Wonosegoro yang dihajar warga pada 18 November 2024 lalu.

Permintaan pendampingan itu disampaikan dalam audiensi di kantor DP2KBP3A Boyolali, Senin (13/1/2025)

"Ini tadi ada babak baru lagi terkait beberapa instansi yang harus dipertemukan dan dibahas di pertemuan ini, ada dari Dinkes, dari Dinas sosial juga, menanggapi terkait kasus KM ini nanti ke depannya seperti apa," ungkap penasihat hukum emak-emak Banyusri, Imam Kumara Dewa. 

Dia menjelaskan bahwa selama ini pemkab baru mendampingi dari pihak KM, korban penganiayaan. 

Padahal, emak-emak yang meminta perlindungan itu juga mengalami kejadian tidak menyenangkan. 

Yakni pencurian dan dugaan menjadi korban asusila. 

Selain emak-emak ini, anak mereka juga diduga jadi korbannya. 

"Mereka meminta pendampingan. Pendampingan sebagai psikolog untuk anak-anak yang menjadi korban dari KM," terangnya. 

Baca juga: Kasus Celana Dalam Hilang Banyusri Boyolali, Ayah Remaja yang Dianiaya Disebut Awali Hajar Anaknya

Penasihat hukum, Ria Magdalena menambahkan pendampingan ini didasarkan pada kekhawatiran emak-emak. 

Emak-emak ini juga merasa cemas akibat peristiwa itu.

"Karena efek sosial yang timbul sangat amat membuat mental ibu-ibu ini pada trauma," ungkapnya. 

Sementara itu, Kepala DP2KBP3A Ratri S Survivalina menjelaskan pihaknya akan menampung permintaan emak-emak di Desa Banyusri ini.

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved