Kasus PMK di Wonogiri
Kasus PMK Tembus di Atas 1.000, Wonogiri Tunggu Jatah Vaksin dari Pemerintah
Ribuan ternak di Wonogiri tercatat terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK) di awal tahun 2025 ini.
Penulis: Erlangga Bima Sakti | Editor: Putradi Pamungkas
Laporan Wartawan TribunSolo, Erlangga Bima
TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Ribuan ternak di Wonogiri tercatat terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK) di awal tahun 2025 ini.
Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, mengatakan pihaknya telah menggelar rapat koordinasi bersama dinas-dinas terkait membahas kondisi PMK di Wonogiri.
Dia menyebut, berdasarkan laporan yang ia terima per Senin (13/1/2025) lalu, angka kasus PMK di Wonogiri sudah mencapai 1.189 kasus, dengan rincian 250 kasus baru.
"Trennya belum melandai, masih di angka 1.189 kasus. Kasus penularan masih di 250," jelasnya, Jumat (17/1/2025).
Menurut dia, saat ini Wonogiri telah mendapatkan 800 dosis vaksin PMK yang sudah mulai disuntikkan. Namun, ia tak menampik dosis itu belum cukup untuk populasi ternak di Wonogiri.
Vaksin yang telah diterima itu, kata dia, disuntikkan secara bertahap sesuai pemetaan wilayah mana yang menjadi prioritas.
"Secara bertahap nanti. Semoga stok vaksin dari pemerintah pusat maupun provinsi bisa berkelanjutan," terang Jekek.
Baca juga: Bupati Jekek Beberkan Alasan Penutupan Pasar Hewan di Wonogiri Diperpanjang Lagi
Adapun tingginya kasus PMK itu membuat pihaknya memperpanjang penutupan pasar hewan. selama tujuh hari ke depan, terhitung sejak Jumat (17/1/2025) hingga Kamis (23/1/2025).
Diketahui, seluruh pasar hewan di Wonogiri mulanya ditutup sejak 3 hingga 9 Januari 2025. Pemkab kemudian memperpanjang penutupan selama tujuh hari sejak 10 hingga 16 Januari.
Namun, penutupan pasar hewan itu kini kembali diperpanjang selama tujuh hari, terhitung mulai hari ini, Jumat (17/1/2025) hingga Kamis (23/1/2025) mendatang.
Kebijakan itu juga tertuang dalam Surat Edaran (SE) Bupati Wonogiri No 033/2025 tentang Perpanjangan Penutupan Sementara Operasional Pasar Hewan Sapi dan Pasar Hewan Kambing di Kabupaten Wonogiri.
"Kami anggap kejadian yang masuk kualifikasi luar biasa. Atas kondisi ini untuk mengantisipasi biar tidak terjadi potensi kerugian yang lebih besar, salah satu langkah yang kami lakukan adalah menutup ruang publik yang berkaitan dengan tata niaga hewan, dalam hal ini pasar hewan," ujarnya.
Pihaknya berharap masyarakat memahami kondisi yang tengah dihadapi bersama. Jekek menyebut seluruh pihak harus mengambil peran dan tanggung jawab masing-masing.
"Artinya tanggung jawab, masyarakat menjadi paham langkah-langkah apa yang harus dilakukan," kata dia.
(*)
| Hari Pertama Pasar Hewan Wuryantoro Wonogiri Dibuka Lagi, Hanya Ada Empat Ekor Sapi |
|
|---|
| Meski Hanya Ada 4 Sapi di Hari Pertama Pasar Hewan Wonogiri Dibuka, Ada 1 Sapi yang Terjual |
|
|---|
| Hari Pertama Dibuka, Hanya Ada 4 Sapi Dijual di Pasar Hewan Wuryantoro Wonogiri |
|
|---|
| Momen Hari Pertama Pembukaan Pasar Hewan di Wonogiri: Suasana Masih Sepi, Sudah Ada Sapi Laku |
|
|---|
| 3 Pekan Tutup, Pasar Hewan Wonogiri Kembali Dibuka, Sapi Bergejala PMK Dilarang Masuk |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.