Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Kasus PMK di Wonogiri

Ingatkan Panic Selling, Peternak Diminta Tak Terburu-buru Jual Sapi yang Terpapar PMK

Pemkab Wonogiri sudah mewanti-wanti masyarakat agar tidak panik menjual sapi yang terpapar PMK.

|

Laporan Wartawan TribunSolo, Erlangga Bima

TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Pemkab Wonogiri mengimbau pada masyarakatnya agar hati-hati dalam bersikap. 

Apalagi terkait kasus penyakit mulut dan kuku (PMK).

Mereka diminta tidak panic selling. 

Sebab, sapi terpapar PMK yang terburu-buru dijual harganya akan anjlok. 

Pemerintah sudah melakukan antisipasi. 

Di Wonogiri, upaya yang dilakukan adalah penutupan pasar hewan agar tidak terjadi transaksi jual-beli yang mana menjadi sarana penularan.

Kemudian, vaksinasi terhadap ternak sehat juga digencarkan.

Sejauh ini, 1.300 dosis mulai disuntikkan.

Adapun di bulan Februari nanti, 36.000 dosis vaksin dari kementerian datang dan akan langsung disuntikkan.

Sekretaris Daerah (Sekda) Wonogiri, FX Pranata, mengimbau masyarakat utamanya kalangan peternak tidak panik apabila ternaknya terjangkit PMK.

Menurutnya, apabila masyarakat panik dan tergesa-gesa menjual ternaknya yang terpapar PMK, maka akan merugikan peternak sendiri karena harga ternak yang anjlok.

"Yang penting masyarakat tidak panic selling. Ini justru akan merugikan masyarakat," katanya saat ditemui saat vaksinasi sapi di Desa Watusomo, Kecamatan Slogohimo, Selasa (21/1/2025).

Baca juga: PMK di Wonogiri Tembus 1.500 Kasus, Vaksinasi Terus Digenjot: Februari Datang 36 Ribu Dosis

Menurutnya, ada sejumlah hal yang bisa dilakukan oleh peternak sendiri untuk mencegah ternaknya terpapar PMK.

Sebagai contoh, menjaga kebersihan kandang, memastikan pakan ternak terjamin, serta sterilisasi kandang ternak.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved