Sejarah Kuliner Legendaris
Sejarah Warung Mie Ayam & Es Asem yang Legendaris di Wonogiri, Sudah Ada Sejak Tahun 1985
Sumarno telah berjualan sejak tahun 1985, menjadikannya salah satu penjual mie ayam paling senior di wilayah tersebut.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, terkenal dengan kuliner bakso dan mie ayamnya.
Di antara banyaknya warung mie ayam dan bakso enak di Wonogiri, ada satu yang legendaris.
Namanya adalah Warung Mie Ayam & Es Asem.
Baca juga: Sejarah Toko Roti Muntjul yang Legendaris di Klaten, Eksis Sejak 1950, Pertahankan Resep Klasik
Lokasinya ada di Jalan Salak 3, Giripurwo, Kecamatan Wonogiri Kota, tepat di belakang Kantor Bappeda Wonogiri.
Sejarah Warung Mie Ayam & Es Asem
Warung Mie ini kini dikelola oleh Sumarno (58).
Meski hanya berupa tenda kaki lima, soal rasa jangan diragukan.
Sumarno telah berjualan sejak tahun 1985, menjadikannya salah satu penjual mie ayam paling senior di wilayah tersebut.
Yang membuat warung ini istimewa bukan hanya mie ayamnya, tetapi juga minuman khas andalan yang justru menjadi daya tarik utama: Es Asem.
Baca juga: Sejarah Jenang Ayu Bu Sono, dari Dapur Sederhana Tahun 1998, Kini jadi Kuliner Legendaris Klaten
Banyak pelanggan setia datang hanya untuk menikmati segarnya Es Asem buatan Marno, panggilan akrab sang pemilik warung.
“Awal jualan itu hanya Es Asem, Mie Ayamnya setahun kemudian. Dulu pertama cuma satu ketel kecil, alhamdulillah lama-lama banyak yang minat,” ungkap Sumarno.
Dalam sehari, Sumarno bisa menghabiskan 4–5 kilogram Asam Jawa dan menjual hingga 200 gelas Es Asem.
Rasa asam yang pas, berpadu dengan kesegaran alami membuat minuman ini begitu digemari, terutama saat cuaca sedang terik.
Baca juga: Sejarah Sate Kambing Pak Pur Tawangmangu : Dari 1971, Kini jadi Salah Satu Ikon Kuliner Karanganyar
Mie ayam buatan Sumarno juga tak kalah menarik.
Tekstur mie yang lembut dan sedikit lebih keriting dari mie ayam pada umumnya, berpadu dengan kuah gurih dan topping ayam yang kaya rasa.
Warung Mie Ayam Sumarno buka setiap hari Senin hingga Sabtu, mulai pukul 08.00 WIB hingga dagangan habis.
Bagi pencinta kuliner kaki lima yang mengedepankan rasa dan pengalaman otentik, mampir ke warung ini adalah pilihan yang tak akan mengecewakan.
(*)
| Sejarah Garang Asem, Kuliner Legendaris Solo yang jadi Salah Satu Menu Favorit Mangkunegara VI |
|
|---|
| Sejarah Opor Ayam Khas Solo: Konon Merupakan Kuliner Akulturasi India, Jawa, dan Arab |
|
|---|
| Sejarah Sayur Bobor : Kuliner Solo yang Sudah Berusia 2 Abad, Dulu untuk Ritual Menyapih Anak |
|
|---|
| Sejarah Kunyit Asam : Jamu Legendaris Solo, Warisan Kerajaan Mataram Islam Sejak Abad ke-16 |
|
|---|
| Sejarah Jadah Blondo, Kuliner Legendaris Solo yang Dulu jadi Sajian Khas Pernikahan Adat Jawa |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.