Ijazah Jokowi Digugat
Kasus Ijazah, Tim TIPU UGM Tuntut 3 Lembaga Bayar Rp5.853 Triliun : Utang Jokowi saat jadi Presiden
M Taufiq dari TIPU UGM mengatakan, tuntutan itu harus ditanggung renteng ketiga lembaga tersebut karena dinilai bertanggung jawab atas ijazah Jokowi.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM - Polemik ijazah Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) belum menunjukkan tanda-tanda akan mereda, justru kian memanas.
Terbaru, Tim Tolak Ijazah Palsu Usaha Gakpunya Malu (TIPU UGM) menuntut tiga lembaga membayar uang sebesar Rp 5.853 triliun.
Jumlah itu bukanlah sekadar angka, melainkan kalkulasi utang negara selama 10 tahun Jokowi menjabat sebagai Presiden RI.
Baca juga: PPP Sebut Jokowi Merapat ke PSI Hak Politik: Sekarang Anak Beliau Juga Ketum PSI
Adapun tiga lembaga yang dituntut yakni KPU Solo, SMA Negeri 6 Solo dan UGM.
Muhammad Taufiq dari TIPU UGM mengatakan, tuntutan itu harus ditanggung renteng ketiga lembaga tersebut karena dinilai bertanggung jawab atas kasus ijazah palsu Jokowi.
Angka tuntutan itu dihitung berdasarkan utang negara yang ditimbulkan selama 10 tahun Jokowi menjadi presiden RI.
"Dasar perhitungan tuntutan Rp5.853 triliun itu berdasarkan utang negara selama 10 tahun Jokowi menjabat sebagai Presiden, karena utang yang diakui negara segitu," kata Taufiq saat dihubungi, Minggu (8/6/2025), melansir dari Tribun Banyumas.

Menurut Taufiq, tuntutan Rp5.853 triliun tidak dihitung saat Jokowi menjadi wali kota Solo maupun gubernur Jakarta, melainkan hanya saat menjadi Presiden selama dua periode.
Mengenai tiga pihak yang diminta bertanggung jawab dan dituntut membayar uang tersebut, Taufiq mengungkap peran ketiganya.
KPU Solo dinilai harus ikut bertanggung jawab karena dituding tidak melakukan verifikasi berkas, khususnya ijazah, sejak awal Jokowi mendaftar sebagai wali kota Solo.
"Jadi, kami menuntut segitu karena pihak tergugat termasuk perbuatan melawan hukum, karena ijazah Jokowi nggak jelas lalu beliau menjadi presiden."
"Jadi, pihak KPU Solo yang sejak awal tidak melakukan verifikasi saat menerima berkas Jokowi awal berkarier menjadi wali kota Solo," ujarnya.
Baca juga: PPP Buka Suara Soal Pilihan Jokowi Merapat ke PSI: Kami Sangat Menghargai Sikap Politik Pak Jokowi
Sementara, SMA 6 Solo diseret karena selama ini tidak membuka stambuk atau buku induk yang berisi tentang nama, nomor induk, nilai, tahun masuk, tahun lulus, dan segala hal yang berkait dengan pendidikan Sekolah Menengah Atas dengan data milik Jokowi.
Begitu juga pihak UGM, yang dinilai tidak jelas saat meluluskan Jokowi, terutama soal ijazah.
"Pihak SMA 6 Solo tempat terbitnya ijazah. UGM juga kita gugat karena ketidakjelasan UGM meluluskan Jokowi yang mana karena banyak versi, bahkan ijazah Jokowi yang ditunjukkan di Bareskrim dalam bentuk fotokopi, tidak ditunjukkan yang asli, bagaimana fotokopi bisa dianalisa, dan itulah harus ditanggung dan dibebankan para pihak, sehingga kami menuntut Rp5.853 triliun " ujar Taufiq.
Tim TIPU UGM menyebut, jika terbukti Jokowi tak memiliki ijazah atau ijazahnya palsu maka segala tanggungjawab keuangan negara dalam hal utang luar negeri, proyek-proyek strategis nasional yang gagal atau berdampak, adalah tanggungjawab pribadi Jokowi.
TIPU UGM mengatakan, pihak UGM harus bisa membuka stambuk atau buku induk yang berisi tentang nama, nomor induk, nilai, tahun masuk, tahun lulus, program studi, lama studi, KKN, pembimbing akademik, Dosen pembimbing skripsi, dosen penguji skripsi, transkrip nilai, yudisium, ijazah milik Jokowi.
Taufiq pun menyayangkan sikap Jokowi yang selama ini terkesan diam sehingga membiarkan isu ijazah palsu itu yang kini berkembang menjadi bola liar hingga masuk ke persidangan.
Kubu Roy Suryo Sebut Jokowi Lakukan Kriminalisasi Terkait Polemik Ijazah
Diketahui, Jokowi sudah melaporkan para penuding ijazah palsu ke Polda Metro Jaya atas dugaan penyebaran berita bohong hingga pencemaran nama baik dan fitnah.
Salah satunya adalah Tifauzia Tyassuma atau yang dikenal dengan nama Dokter Tifa.
Dokter Tifa adalah pakar Neuroscience Behaviour yang juga pegiat media sosial.
Lewat akun X resminya @DokterTifa yang bercentang biru, ia menegaskan bahwa dirinya bersama Rismon Sianipar dan Roy Suryo sama sekali tidak takut karena selama ini mempertanyakan keganjilan ijazah Jokowi, yang berujung dilaporkan ke polisi.
Baca juga: Alasan Polda Metro Jaya Tetap Pakai Hasil Uji Bareskrim soal Ijazah Jokowi, Meski Ditolak Roy Suryo
"Kalau kalian mengira kami takut, kalian salah besar! Kalau kami takut, maka Rismon Sianipar akan tetap di luar negeri, untuk tetap jadi Konsultan Digital Forensic Internasional dengan bayaran miliaran per tahun, keliling dunia dengan istri tercintanya, melanjutkan petulangan Travelling yang sangat menyenangkan, tanpa memikirkan carur marut gaduh dan jahatnya hukum di Indonesia," papar Dokter Tifa, Kamis (5/6/2025).
Ia juga menyematkan foto dirinya bersama Rismon Sianipar dan Roy Suryo mengenakan baju tahanan warna oranye dengan latar belakang sel tahanan, di narasi yang diposting di akun X-nya.
"Tetapi dia (Rismon) tergerak untuk pulang. Tergetar dengan sebuah keganjilan ijazah yang secara kebetulan dia temukan, skripsi aneh yang mengusik jiwa penelitinya, yang keduanya dia temukan di almamater yang sangat dia cintai," ujar Dokter Tifa.
"Kalau kami penakut, maka Roy Suryo, akan melanjutkan hobby fotografi dan penelitian telematika yang menjadi passionnya, sambil berkeliling dari kota ke kota dengan koleksi mobil-mobil tuanya yang legendaris," tambah Dokter Tifa.
"Tetapi dia tergelitik melihat ijazah dan berbagai foto-foto seseorang yang berserakan di internet. Kok aneh secara fotografi dan telematika, maka di sela-sela waktunya mengajar, fotografi, merawat mobil-mobil dan 20 ekor kucing-kucing eksotisnya, dan terperanjat ketika makin lama jejak kepalsuan dari dokumen dan foto-foto itu makin terbongkar dengan keahliannya," papar Dokter Tifa.
"Kalau kami takut, maka dr Tifa akan terus bajalang kasana kamari mengobservasi persoalan epidemiologi yang terjadi di lapangan, di desa desa, menulis dan berpikir dan merenung, dan membaca dan mensintesis, dan menganalisis segala sesuatu dengan rumus matematika, filosofi, sosiologi, histori, metafisika sambil melihat awan-awan di langit, larik-larik hujan, dan bulan dan bintang-bintang sambil bercengkerama dengan keluarga di kediamannya yang jauh dari riuh rendah," bebernya.
Namun kata Dokter Tifa, dokumen yang berisikan foto foto yang muncul di internet, yang tidak sinkron dengan karakter seseorang.
"Dan ketika anatomi, fisiologi, dan behavior semakin menunjukkan anomali dan pola yang tidak konsisten, semakin menarik fokusnya dan naluriya," ujarnya.
"Ketika hasil observasi kami bertemu di satu titik hipotesis yang sama, kami sangat heran dan cemas. Heran karena kami bertiga sebelumnya belum pernah bertemu belum pernah diskusi tetapi temuan kami menghasilkan hasil yang sama!" tambah Dokter Tifa.
Jangan jangan, kata Tifa, dokumen itu palsu?
'Maka pergilah kami ke UGM, tanggal 15 April 2025, tanpa janjian sebelumnya, dengan membawa niat ingin mendapatkan kejelasan, dan the rest is history," kata dia.
"Orang yang punya dokumen ganjil dan foto-foto yang sangat meragukan itu rupanya marah, dan merasa terhina-hina, meresa terendah-rendah," bebernya.
"Dan merasa perlu memenjarakan kami dengan melaporkan kami ke Polisi dengan pasal-pasal yang sangat berat hukumannya: 8 tahun dan 12 tahun. Seakan-akan tidak cukup dia memenjarakan Bambang Tri..seakan akan tidak cukup dia memenjarakan Gus Nur!," kata Dokter Tifa.
Baca juga: Pakar Hukum Nantikan Janji Jokowi Perlihatkan Ijazahnya di Pengadilan : Selesai Masalah Ini
Sesungguhnya, menurut Dokter Tifa, jika hatinya tidak jahat dan kejam, ketika Bambang Tri dan Gus Nur bertanya tentang ijazah, tinggal dia tunjukkan saja ijazah, selesai!
"Seakan tidak cukup, ketika kami bertiga bertanya tentang ijazah, hatinya yang jahat dan kejam, ingin membungkam kami dengan memenjarakan kami! Apakah kami takut?" katanya.
"Kalian semua bisa melihat sendiri, kami terus melanjutkan penelitian kami tentang ijazah yang meragukan itu, tentang foto foto yang mencurigakan itu, dan kami terus sampaikan ke media dan tulisan dan karena kami sungguh ingin, rakyat semua tahu kebenaran, anak anak dan masa depan negara ini tak lagi berada dalam kabut keraguan yang menggelisahkan," beber Tifa.
Jadi, kata Dokter Tifa, orang orang picik dan kusam pikiran saja yang mengira mereka takut kalian bikin meme seperti ini!
"Penakut itu seperti kalian!. Yang hanya diam dan membisu. Yang keroyokan membully dan menista kami," kata Tifa.
"Tuhan tahu, apa yang di hati kami..kami hanya tidak mau gagal jadi manusia yang diberi otak cerdas oleh Allah, yang harus digunakan untuk berpikir dan memberi manfaat banyak Termasuk menguak kebenaran..walaupun penuh onak dan duri..walau pilu dan perih seperti sembilu,"katanya.
"Kami hanya tidak mau menghadap Tuhan nanti dengan malu. Karena membiarkan kebohongan terpampang di depan mata dan kami hanya diam saja seperti batu!," kata Dokter Tifa.
(*)
Rismon Ragukan Pernyataan Mulyono, Teman Jokowi dari Sukoharjo, saat Reuni Fakultas Kehutanan UGM |
![]() |
---|
Reuni Jokowi Disorot Menteri Era Gus Dur, Dulu Berangkat dari Solo Bersama Iriana |
![]() |
---|
Jokowi di Solo Disindir Menteri Era Gus Dur, Ragukan Soal Reuni di Kampus UGM |
![]() |
---|
Jokowi di Solo Sebut Ada Orang Besar di Balik Isu Ijazah Palsu, Roy Suryo Sindir Clometan |
![]() |
---|
Jokowi Tak Tunjukkan Ijazah Asli di Pengadilan Solo, Eks Menteri Gus Dur : Ada Sesuatu Disembunyikan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.