Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Sejarah Kuliner Legendaris

Sejarah Sate Kambing Tali Roso yang Legendaris di Klaten, Ukuran Sate Berbeda pada Umumnya

Selain sop ayam, Tribuners bisa menjajal lezatnya olahan kambing di Klaten.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TribunSolo.com
KULINER LEGENDARIS KLATEN - Proses pembakaran daging kambing di warung sate kambing Tali Roso Klaten beberapa waktu lalu. Begini sejarah Sate Kambing Tali Roso yang legendaris. 

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Ada banyak kuliner legendaris di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Selain sop ayam, Tribuners bisa menjajal lezatnya olahan kambing di Klaten.

Salah satu rumah makan yang menyajikan olahan kambing adalah Sate Kambing Tali Roso Pak Tri.

Baca juga: Sejarah Ayam Goreng Pak Cipto, dari Jualan Keliling 1993, Kini Bisa Buka Banyak Cabang di Solo Raya

Warung sate kambing Tali Roso dikenal luas berkat keunikan ukuran sate yang disajikan.

Tak seperti sate pada umumnya, sate Tali Roso memiliki potongan daging besar dan disajikan menggunakan tusuk dari jeruji sepeda sepanjang sekitar 30 sentimeter.

Ciri khas tersebut sudah melekat sejak awal dirintis sekitar tahun 1992-1993.

Warung sate yang tepatnya berada di Jalan Raya Bendogantungan - Bayat, Desa Gadungan, Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten ini memang sudah ada sejak 1990-an. 

Baca juga: Sejarah Warung Makan Mbah Semar di Kartasura, Garang Asemnya Melegenda Lebih dari 60 Tahun

Sempat viral di media sosial berkat ukuran sate yang berbeda pada umumnya.

Sejarah Sate Kambing Tali Roso

Warung Sate Kambing Tali Roso dirintis oleh Tri Sumarno dari nol, tanpa latar belakang keluarga di bidang kuliner.

Dalam perjalanan usahanya, warung Tali Roso sempat berpindah tempat hingga tiga kali, sebelum akhirnya menetap di lokasi saat ini selama puluhan tahun.

Berkat keunikan rasa dan porsinya yang luar biasa, warung sate ini tak hanya digemari warga lokal, tapi juga menarik perhatian tokoh-tokoh nasional.

Baca juga: Sejarah Mihom, Kuliner Legendaris Khas Sukoharjo, Konon Namanya Diambil dari 3 Kata Ini

 Ganjar Pranowo, Ustaz Wijayanto, hingga GKR Hemas, istri Sultan Hamengku Buwono, tercatat pernah mampir mencicipi sate racikan Tri Sumarno.

Lebih dari sekadar penjual sate, Tri Sumarno dikenal sebagai sosok yang ramah dan penuh semangat oleh orang-orang sekitarnya.

Pemilik warung sate kambing Tali Roso, Tri Sumarno, saat ini sudah tiada.

 Pemilik warung sate yang terkenal dengan tusuknya yang panjang itu meninggal di usia 55 tahun setelah sempat dibawa RSJD Dr Sudjarwadi, Klaten, Selasa (12/7/2022) pagi.

Kini, meski sang perintis telah tiada, semangat dan warisan rasa sate jumbo itu berusaha dilanjutkan oleh sang putra. 

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved