Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Ijazah Jokowi Digugat

Setelah Ijazah, Kini Giliran Skripsi dan KKN Jokowi Dipermasalahkan, Luhut : Jangan Sakit Jiwa Semua

Tidak cuma ijazah, belakangan giliran skripsi Jokowi saat ia kuliah di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) juga dipermasalahkan.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono

TRIBUNSOLO.COM - Sampai saat ini, polemik kasus ijazah Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) masih berlanjut.

Tidak cuma ijazah, belakangan giliran skripsi Jokowi saat ia kuliah di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) juga dipermasalahkan.

Merespons soal tudingan yang dialamatkan kepada Jokowi itu, Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, buka suara.

Baca juga: Pengamat Sebut PSI Bakal Lebih Kuat Setelah Jokowi Merapat: Banyak Simpatisan dan Loyalis Setia

Luhut meminta publik untuk tidak membicarakan hal-hal yang tak perlu.

Sebab menurut Luhut, alangkah baiknya jika masyarakat mencermati keadaan dunia dan dampaknya bagi bangsa Indonesia.

Seluruh elemen bangsa juga harus kompak dalam menangani berbagai dampak kejadian di dunia bagi Indonesia.

LUHUT BERKUNJUNG - Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Pandjaitan bertamu ke kediaman Joko Widodo (Jokowi) yang beralamat di Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Senin (31/3/2025) siang. Luhut mengaku telah merencanakan untuk bersilaturahmi dengan Jokowi.
LUHUT BERKUNJUNG - Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Pandjaitan bertamu ke kediaman Joko Widodo (Jokowi) yang beralamat di Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Senin (31/3/2025) siang. Luhut mengaku telah merencanakan untuk bersilaturahmi dengan Jokowi. (TribunSolo.com/Andreas Chris Febrianto)

"Jangan sakit jiwa semua, apa yang dibicarakan yang enggak perlu-perlu.  Bicara yang inilah, yang penting mengenai keadaan dunia ini."

"Ini juga kita harus cermati dengan baik dengan China dilihat, apa dampaknya bagi Indonesia, kita harus kompak semua untuk mengurus ini," kata Luhut, dilansir YouTube Kompas TV, Kamis (12/6/2025).

Baca juga: Tak Punya Kepentingan Hukum, Gugatan Intervensi Dugaan Ijazah Palsu Jokowi di Solo Ditolak

Luhut tak ingin persoalan ijazah atau skripsi Jokowi ini membebani Presiden Prabowo Subianto.

"Sehingga Presiden Prabowo jangan dibebani lagi dengan pikiran yang enggak perlu-perlu seperti itu," imbuh Luhut.

Lebih lanjut Luhut menilai masalah ijazah atau skripsi Jokowi ini tidak perlu dipersoalkan lagi.

Luhut juga meminta semua pihak untuk tidak membuat berita atau narasi yang memprovokasi, karena hanya akan menghabiskan energi kita sendiri.

Baca juga: Kasus Ijazah Jokowi, Rismon Sianipar Minta Prabowo Bebaskan Bambang Tri : Berilah Perhatian Dikit

""Jadi semua kita kompak, apa sih yang mesti dipersoalkan, apa masalahnya buat Indonesia, kan enggak ada. Jadi jangan kita membuat berita-berita yang memprovokasi diri kita sendiri, menghabiskan energi kita sendiri."

"Dan seperti Presiden Prabowo katakan, jangan kita ada proxy dari negara-negara atau orang-orang luar yang membentur-benturkan kita. Untuk apa gitu."

"Apa sih yang salah, saya kan saksi sejarah, ada di dalam semua itu, saya tahu semua itu, untuk apa ribut yang enggak perlu-perlu," jelas Luhut.

KKN Jokowi Juga Diragukan

Diketahui, kecurigaan pada Jokowi terus berlanjut. 

Selain skripsi, kini Ahli Digital Forensik Rismon Sianipar mencurigai lokas Kuliah Kerja Nyata (KKN) Jokowi. 

Baca juga: Sekjen Peradi Bersatu Sindir Roy Suryo soal UU ITE di Kasus Ijazah Jokowi : Lagaknya Seperti Advokat

Lokasi KKN Jokowi disebut Rismon fiktif. 

Sebab, saat Jokowi melakukan KKN, lokasi tersebut belum berdiri. 

Ia akan mengunjungi Kecamatan Wonosegoro untuk mencari dokumen yang merekam kegiatan KKN yang dilakukan Jokowi semasa kuliah.

“Kita iseng-iseng mampir ke Boyolali ke Wonosegoro tempat KKN Pak Jokowi. Banyak yang beredar kita takut hoax banyak. Mumpung di Solo kita mampir ke Wonosegoro,” ungkapnya saat ditemui di Pengadilan Negeri Surakarta, Kamis (12/6/2025).

Baca juga: Pengamat Sebut Jokowi Kurang Berpengaruh Bila Ada di PPP, Singgung Perbedaan Ideologi

Ia mendengar wilayah tersebut baru disahkan sekitar tahun 2000-an.

Dengan begitu Jokowi yang lulus sekitar tahun 1985 menjadi tidak masuk akal.

“Di media sosial dikatakan desa-desa tersebut baru berdiri tahun 2000-an. Bagaimana belum ada desanya dipakai KKN. Kalau bisa meminta camatnya membongkar arsip mahasiswa UGM,” jelasnya.

Pihaknya akan menggugat skripsi Jokowi karena menurutnya dalam skripsi tersebut tidak ada tanda tangan dosen penguji.

Menurutnya, dengan absennya tanda tangan ini maka skripsi Jokowi tidak sah.

Dengan demikian ijazah yang diterbitkan juga tidak sah.

“Satu kesatuan proses akademik yang harus dilalui oleh seorang sarjana UGM tanpa skripsi yang legal maka ijazahnya pasti palsu. Skripsi tersebut entry point untuk membongkar semuanya. Bahwa skripsi tanpa tanda tangan dosen penguji di UGM tidak mungkin lulus,” ungkapnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul : Setelah Ijazah, Kini Giliran Skripsi Jokowi yang Dipermasalahkan, Luhut: Jangan Sakit Jiwa Semuanya

Penulis: Faryyanida Putwiliani

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved