Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Ijazah Jokowi Digugat

Rismon Sebut Akan Ada 'Peperangan Baru' Laporkan Skripsi Jokowi dan Lokasi KKN, Projo Siap Ladeni

Terbaru, ahli digital forensik Rismon Sianipar mengungkapkan akan ada  peperangan baru soal isu ijazah Jokowi ini.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono

Freddy sama sekali tidak mempermasalahkan istilah 'perang' itu.

"Gak apa-apa, mau war, mau bom atom, mau apa, gak apa-apa, bebas aja. Wong negara demokrasi," kata Freddy.

"Yang pasti kan Pak Jokowi bilang kita layani, gak masalah, silahkan aja dilaporkan skripsi," imbuhnya.

Namun bagi Freddy, dirinya tetap percaya kepada Jokowi.

"Kalau saya sih, saya yang pertama percaya sama Pak Jokowi, yang kedua percaya kepada lembaga-lembaga yang kredibel, terutama dalam hal ini UGM sudah menyatakan skripsi Pak Jokowi asli, Bareksrim juga, saya percaya dengan itu," katanya.

"Kalau Mas Roy dan kawan-kawan, Rismon dan segala macam mau mempermasalahkan itu secara hukum ya silahkan saja, gak apa-apa, diladeni, diladeni," sambung Freddy.

Datang ke Solo, Rismon Sianipar Ungkap Kejanggalan Skripsi Jokowi, Termasuk Soal Tanda Tangan

Diberitakan TribunSolo.com sebelumnya, Ahli Digital Forensik Rismon Sianipar berencana akan melaporkan dugaan pemalsuan dokumen ke Bareskrim Polri setelah menemukan kejanggalan di skripsi Mantan Presiden Jokowi.

Salah satu yang paling mencolok yakni tidak adanya tanda tangan dosen penguji.

Baca juga: Rismon Sianipar Datang ke Pengadilan Negeri Surakarta, Akan Jadi Saksi Ahli Dugaan Ijazah Palsu

“Satu kesatuan proses akademik yang harus dilalui oleh seorang sarjana UGM tanpa skripsi yang legal maka ijazahnya pasti palsu. Skripsi tersebut entry point untuk membongkar semuanya. Bahwa skripsi tanpa tanda tangan dosen penguji di UGM tidak mungkin lulus,” ungkapnya saat ditemui di Pengadilan Negeri Surakarta, Kamis (12/6/2025).

Ia pun meminta Universitas Gadjah Mada (UGM) membuka data lembar pengesahan skripsi-skripsi lain di masa itu.

Ia mencurigai penggunaan teknologi melampaui masanya.

“Kita temukan bahwa penggunaan teknologi yang melampaui tahun 1985. Untuk itu sekiranya UGM harus terbuka supaya ditunjukkan kepada publik minimal di ETD UGM bagaimana lembar pengesahan skripsi tahun 1985 khususnya Fakultas Kehutanan UGM,” jelasnya.

Salah satu yang menurutnya janggal yakni penggunaan font.

Ia menbandingkan karya ilmiah di Massachusetts Institute of Technology yang masih menggunakan font yang dihasilkan IBM Electric Typewriter.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved