Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Ijazah Jokowi Digugat

Rismon Ungkap Kejanggalan saat Kunjungi Lokasi KKN Jokowi di Boyolali: Tak Ada Dokumen Tertulis

Ahli Digital Forensik, Rismon Sianipar terus menelusuri terkait dengan riwayat pendidikan Presiden ke-7 RI Joko Widodo.

TRIBUNSOLO.COM - Ahli Digital Forensik, Rismon Sianipar terus menelusuri terkait dengan riwayat pendidikan Presiden ke-7 RI Joko Widodo.

Usai berkunjung ke Pengadilan Negeri Surakarta, Resmon juga sekalian mengujungi lokasi Kuliah Kerja Nyata (KKN) Jokowi saat masih menjadi mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM).

Baca juga: Di Solo, Rismon Bongkar Kejanggalan Skripsi Jokowi, Singgung Teknologi hingga Status Sarjana Muda

Disebut-sebut lokasi KKN Jokowi berada di Kecamatan Wonosegoro, Boyolali, Jawa Tengah.

Dilansir dari TribunNews, Rismon Sianipar mengatakan kunjungannya ke sana ialah untuk memverifikasi keseluruhan atau satu kesatuan proses akademik Jokowi di UGM.

"Bahwa ada ijazah, tentu ada skripsi, tentu ada KKN di UGM sampai sekarang ya," ucap Rismon kepada Tribunnews.com, Jumat (13/6/2025).

Menurutnya, jika salah satu proses akademik itu tidak terverifikasi, maka cara mendapatkan ijazahnya itu pasti tidak benar.

Rismon menyebut, saat berkunjung ke sana, dirinya tak menemukan dokumentasi tertulis maupun foto mengenai kegiatan KKN Jokowi.

"Terus apa yang kita dapatkan di Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali bahwa tidak ada dokumen tertulis apa pun. Tidak ada dokumentasi foto, tidak ada apa pun. Hanya katanya, katanya." 

"Kepala Desa yang ada di situ pun katanya saat itu tidak menjabat, yang menjabat adalah ayahnya, ayahandanya yang sudah almarhum."

"Jadi ketika kita tanyakan dokumentasi tentang hal itu pun tidak tahu dan beliau pun Kepala Desa yang merupakan anak dari Kepala Desa sebelumnya itu tidak mengenal padahal usianya sebaya. Nah, ini yang sangat janggal," tuturnya.

Atas dasar itu, Rismon mempertanyakan simpulan Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri yang menyatakan Jokowi KKN di Kecamatan Wonosegoro.

"Jadi tidak basis fondasi dokumen apa pun," ucapnya.

UNGKAP KEJANGGALAN IJAZAH. Ahli Digital Forensik Rismon Sianipar mendatangi Pengadilan Negeri Surakarta, Kamis (12/6/2025) di tengah sidang gugatan ijazah palsu berlangsung. Ahli Digital Forensik Rismon Sianipar berencana akan melaporkan dugaan pemalsuan dokumen ke Bareskrim Polri setelah menemukan kejanggalan di skripsi Mantan Presiden Jokowi.
UNGKAP KEJANGGALAN IJAZAH. Ahli Digital Forensik Rismon Sianipar mendatangi Pengadilan Negeri Surakarta, Kamis (12/6/2025) di tengah sidang gugatan ijazah palsu berlangsung. Ahli Digital Forensik Rismon Sianipar berencana akan melaporkan dugaan pemalsuan dokumen ke Bareskrim Polri setelah menemukan kejanggalan di skripsi Mantan Presiden Jokowi. (Tribun Solo / Ahmad Syarifudin)

Baca juga: Rismon Permasalahkan Tempat KKN, Jokowi Persilakan Datangi Desa Ketoyan Wonosegoro

Sempat Kunjungi PN Solo

Diberitakan sebelumnya, Rismon mengungkapkan kunjungannya ke lokasi KKN Jokowi di Kecamatan Wonosegoro.

"Kita iseng-iseng mampir ke Boyolali ke Wonosegoro tempat KKN Pak Jokowi. Banyak yang beredar kita takut hoaks banyak." 

"Mumpung di Solo kita mampir ke Wonosegoro," ungkapnya saat ditemui di Pengadilan Negeri Surakarta, Kamis (12/6/2025). 

Rismon menyatakan ada kejanggalan yang ia temukan saat melakukan penelusuruan di daerah tersebut.

Ia mendengar, wilayah tempat Jokowi disebut melaksanakan KKN baru disahkan sebagai desa pada 2000-an, sementara Jokowi diketahui telah lulus dari UGM sekitar tahun 1985.

"Di media sosial dikatakan desa-desa tersebut baru berdiri tahun 2000-an. Bagaimana belum ada desanya dipakai KKN." 

"Kalau bisa meminta camatnya membongkar arsip mahasiswa UGM," jelasnya.

Ungkap Kejanggalan Skripsi Jokowi

Selain itu, Rismon Sianipar berencana akan melaporkan dugaan pemalsuan dokumen ke Bareskrim Polri setelah menemukan kejanggalan di skripsi Jokowi.

Salah satu yang paling mencolok, yaitu tidak adanya tanda tangan dosen penguji.

"Satu kesatuan proses akademik yang harus dilalui oleh seorang sarjana UGM tanpa skripsi yang legal maka ijazahnya pasti palsu. Skripsi tersebut entry point untuk membongkar semuanya." 

"Bahwa skripsi tanpa tanda tangan dosen penguji di UGM tidak mungkin lulus," ungkapnya saat ditemui di Pengadilan Negeri Surakarta, Kamis.

Ia pun meminta UGM membuka data lembar pengesahan skripsi-skripsi lain di masa itu. Rismon mencurigai penggunaan teknologi yang melampaui masanya.

"Kita temukan bahwa penggunaan teknologi yang melampaui tahun 1985. Untuk itu sekiranya UGM harus terbuka supaya ditunjukkan kepada publik minimal di ETD UGM bagaimana lembar pengesahan skripsi tahun 1985 khususnya Fakultas Kehutanan UGM," jelasnya.

Kemudian, Rismon juga menyoroti penggunaan font. Ia membandingkan karya ilmiah di Massachusetts Institute of Technology yang masih menggunakan font yang dihasilkan IBM Electric Typewriter.

"Bukan hanya punyanya Pak Jokowi saja. Publik punya hak untuk mengetahui dan membandingkan. Teknologi apa yang digunakan tahun 1985 silahkan upload." 

"Karena saya sudah membuktikan di MIT sekalipun lembar pengesahan doktoral disertasi masih menggunakan IBM Electric Typewriter," terangnya.

Baca juga: Rismon Sebut Akan Ada Peperangan Baru Laporkan Skripsi Jokowi dan Lokasi KKN, Projo Siap Ladeni

Ia belum bisa memastikan kapan akan melaporkan hal ini ke Bareskrim Polri. Ia juga sedang menyiapkan untuk melayangkan gugatan perdata terkait hal ini.

"Di situlah entry point kita nanti laporkan ke Bareskrim kembali maupun ke pengadilan perdata. Sedang disiapkan. Kajian akademik saya juga sudah saya berikan kepada tim yang mengusulkan."

"Tinggal ditunggu saja yang penting saya sudah menuliskan hal-hal yang perlu dilaporkan ke Bareskrim maupun pengadilan perdata," jelasnya.

Berdasarkan data yang ia peroleh, menurutnya Jokowi mendaftar sebagai sarjana muda. Ia pun heran setelah lulus menerima gelar selayaknya sarjana.

"Itu berkaitan juga semua proses akademis. Semua proses registrasi bahwa ketika registrasi awal 1980-1981 ditulis sarjana muda." 

"Ada empat pilihan diploma, sarjana muda, sarjana, profesi. Tapi tiga kali ditanyakan tiga kali juga dibulati sarjana muda," tuturnya.

Menurutnya, syarat kelulusan sarjana muda jauh berbeda dengan sarjana. Gelar yang dihasilkan pun berbeda.

"Kalau memang Pak Jokowi mengambil program tingkat studi sarjana muda tidak mungkin ada skripsi, KKN, tidak mungkin ada ijazah sarjana UGM. Yang ada sarjana muda dengan gelar B.Sc.," ungkapnya.

(TribunNews/Tribun Solo)

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved