Program Prioritas Solo Era Gibran
Kejar Target, PSEL Putri Cempo Solo Tambah Incinerator, Polusi Udara dan Eksploitasi Air Membayangi
Saat ini PSEL Putri Cempo baru bisa mengolah sekitar 100 ton dari target 545 ton per hari.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Putradi Pamungkas
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Tim Ahli Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) Putri Cempo Prof. Prabang Setyono mengungkapkan pihaknya akan menambahkan incinerator untuk meningkatkan kapasitas sampah yang bisa diolah.
Saat ini PSEL Putri Cempo baru bisa mengolah sekitar 100 ton dari target 545 ton per hari.
Bahkan, menurutnya untuk mencapai nilai keekonomian PSEL Putri Cempo harus mampu mengolah hingga 1000 ton per hari.
Untuk mendongkrak pengolahan sampah, pihaknya berencana menambah incinerator.
“Ini ada pembenahan blended dengan incenerator. Sampah yang diolah semula 545 ton per hari karena nilai keekonomian 1000 ton penambahan 1000 ton akan ada instalasi baru incinerator,” jelasnya.

Pengadaan alat ini dilakukan dengan bantuan subsidi dari pemerintah.
Incinerator akan dijalankan beriringan dengan plasma gasifikasi yang saat ini sudah dijalankan.
“Dari hitungan keekonomian kalau kita ingin PSEL nilai BEP harus jumlahnya 1000 ton. Kita ngejar 1000 ton. Yang terpasang 545 ton yang 400 sekian harus mesin baru. Makanya hybrid dengan incinerator. Nanti akan ada bantuan pengadaan subsidi untuk alat itu,” tuturnya.
Sayangnya, meski lebih ramah lingkungan, plasma gasifikasi tidak cocok untuk sampah di Solo yang heterogen.
Ini yang membuat sampah yang berhasil terolah jauh dari target.
“Sebenarnya gasifikasi kalau sampahnya lebih homogen milih gasifikasi. Kalau sampahnya karakter indonesia apa-apa dicampur ini yang membuat gasifikasi tidak optimal,” terangnya.
Maka dari itu, incenerator yang mampu mengolah sampah heterogen menjadi salah satu pilihan.
Namun pengolahan sampah semacam ini menghasilkan polusi udara. Meski begitu, polusi udara bisa diminimalisir dengan teknologi wet scrubber.
“Ada zat karsinogenik yang berbahaya. Anak-anak, bayi bisa menimbulkan kanker paru,” jelasnya.
Baca juga: PSEL Putri Cempo Solo Baru Bisa Olah Seperlima dari Target, Tim Ahli Ungkap Tiga Kendala Utama
Program Prioritas Solo Era Gibran
Gibran Rakabuming Raka
Kota Solo
Putri Cempo
Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik
DLH Solo Akui Sarana dan Prasarana Belum Memadai untuk Pemilahan Sampah dari Hulu ke Hilir |
![]() |
---|
PSEL Putri Cempo Solo Didenda Karena Gagal Hasilkan 5 Megawatt, Operator Lobi Pemerintah Ubah MoU |
![]() |
---|
PSEL Putri Cempo Solo Baru Bisa Olah Seperlima dari Target, Tim Ahli Ungkap Tiga Kendala Utama |
![]() |
---|
6 Bulan Beroperasi, Sentra Mebel Sri Kayu Solo Belum Hasilkan Sepeserpun Transaksi |
![]() |
---|
Roda Nasib Sri Kayu dan Pasar Mebel eks-Bong Mojo Solo : Ramai Sebelum Dibangun, Kini Makin Sepi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.