Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Mimpi Bak Jadi Pertanda Duka, Istri Korban KMP Tunu Pratama Jaya Ungkap Suami Bilang Akan Pulang

Sepekan setelah kejadian tersebut Sudiartini akhirnya mendapatkan kabar bahwa suaminya ditemukan, namun dalam keadaan meninggal dunia.

Tribun Bali/I Made Prasetia
JENAZAH KORBAN - Suasana saat proses evakuasi dari mobil ambulance menuju Kamar Jenazah RSU Negara, Jembrana, Rabu 9 Juli 2025. Penantian Kadek Sudiartini (38) mengenai kabar sang suami yang menjadi penumpang KMP Tunu Pratama Jaya berakhir nestapa. 

Pihak keluarga akan melakukan upacara pemulasaraan jenazah sesuai agama Hindu. "Masih nunggu hari baik. Rencana mau dikremasi," kata dia.

JENAZAH KORBAN - Suasana saat proses evakuasi dari mobil ambulance menuju Kamar Jenazah RSU Negara, Jembrana, Rabu 9 Juli 2025. Penantian Kadek Sudiartini (38) mengenai kabar sang suami yang menjadi penumpang KMP Tunu Pratama Jaya berakhir nestapa.
JENAZAH KORBAN - Suasana saat proses evakuasi dari mobil ambulance menuju Kamar Jenazah RSU Negara, Jembrana, Rabu 9 Juli 2025. Penantian Kadek Sudiartini (38) mengenai kabar sang suami yang menjadi penumpang KMP Tunu Pratama Jaya berakhir nestapa. (Tribun Bali/I Made Prasetia)

Baca juga: Pemilik Ungkap Alasan JKW dan Iriana Jadi Nama Kapal, Usai Dikaitkan dengan Tambang Nikel Raja Ampat

Sempat Datang Langsung ke Pelabuhan

Sudiartini menyampaikan, ia sempat datang langsung ke Pelabuhan Gilimanuk di Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali, pada Kamis (3/7/2025) pagi hari setelah kejadian kapal tenggelam.

Ia berharap mendapatkan kabar mengenai keberadaan suaminya yang bekerja sebagai sopir truk pengangkut material itu. 

Suaminya itu ikut menumpang kapal tersebut dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, menuju Bali.

"Saya langsung ke Gilimanuk, nyari kabar. Katanya, suami saya pasti ikut kapal itu,” ujarnya saat ditemui, Kamis (10/7/2025), di rumah duka di Kelurahan Penarukan, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali.

Ia menunggu seharian di pelabuhan ditemani sejumlah keluarganya.

Karena tak kunjung mendapatkan kepastian, ia akhirnya pulang ke Buleleng.

Selama satu minggu, Sudiartini diliputi rasa gelisah setiap mendengar informasi penemuan jenazah korban.

"Setiap ada kabar penemuan jenazah, saya deg-degan. Benar-benar was-was kalau itu suami saya," tuturnya.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved