Sekolah Rakyat Solo
Kepsek Pastikan Tidak Ada Guru Sekolah Rakyat Solo yang Mengundurkan Diri
Di antara ratusan guru yang mengundurkan diri itu bukanlah dari Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 17 Solo, Jawa Tengah.
Penulis: Andreas Chris Febrianto | Editor: Hanang Yuwono
Menurut Gus Ipul, sebagian besar guru yang tidak hadir mengundurkan diri karena lokasi penempatan jauh dari domisili.
Penempatan ini merupakan hasil dari proses optimalisasi oleh BKN, di mana guru-guru dari daerah lain ditempatkan di titik Sekolah Rakyat yang membutuhkan pengajar.
“Beberapa di antaranya diterima pada formasi guru di daerah, lalu ditempatkan di titik Sekolah Rakyat yang jauh dari domisili asal mereka,” jelasnya.
Gus Ipul memastikan bahwa absennya para guru tersebut tidak memengaruhi proses belajar mengajar.
“Sebagian besar dari guru yang tidak hadir berasal dari 23 titik Sekolah Rakyat yang memang belum beroperasi, sehingga tidak mengganggu proses pembelajaran,” ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa kegiatan masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS), matrikulasi, dan proses belajar mengajar tetap berjalan normal.
Apa Itu Sekolah Rakyat?
Sekolah Rakyat (SR) merupakan sebuah inisiatif pendidikan alternatif yang bertujuan memberikan akses belajar kepada masyarakat, terutama mereka yang berasal dari kalangan kurang mampu atau tertinggal dalam sistem pendidikan formal.
Konsep Sekolah Rakyat telah ada sejak era awal kemerdekaan Indonesia dan kini kembali dihidupkan sebagai bagian dari upaya mengentaskan ketimpangan pendidikan di berbagai wilayah, termasuk di daerah-daerah pelosok.
Konsep dan Sejarah Sekolah Rakyat
Dikutip dari berbagai sumber, termasuk laman resmi Kementerian Sosial dan organisasi masyarakat sipil, Sekolah Rakyat bukanlah lembaga formal seperti sekolah negeri atau swasta pada umumnya.
Sebaliknya, SR adalah ruang belajar berbasis komunitas yang fleksibel dan disesuaikan dengan kebutuhan lokal.
Materi yang diajarkan bisa berupa pengetahuan dasar seperti baca tulis, berhitung (calistung), hingga pendidikan karakter, keterampilan hidup (life skills), bahkan kewirausahaan.
Konsep ini sempat populer pada masa awal kemerdekaan sebagai bagian dari upaya mencerdaskan bangsa, sebelum sistem pendidikan nasional terbentuk utuh.
Kini, sejumlah organisasi dan lembaga, termasuk Kemensos, kembali menggagas pendirian Sekolah Rakyat dalam rangka mendorong pembangunan manusia.
Sekolah Rakyat Solo Kekurangan 2 Pengasuh Asrama, Sementara Siasati dengan Jadwal Petugas Piket |
![]() |
---|
Dua Posisi Guru Ini Masih Kosong di Sekolah Rakyat Solo, Pihak SRMA 17 Sudah Komunikasi ke Kemensos |
![]() |
---|
Sekolah Rakyat Solo Masih Kekurangan 2 Guru dan 2 Pengasuh Asrama, Kepala SRMA 17 Sudah Melapor |
![]() |
---|
Mengintip Fasilitas Asrama Sekolah Rakyat Solo, Viral Gegara Muncul Kabar Siswa Kesurupan |
![]() |
---|
Viral Kabar Kesurupan, Siswa Sekolah Rakyat Solo Hanya Boleh Bersosialisasi di Lingkungan Sekolah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.