Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pemuda Tewas Bersimbah Darah di Gedangan

Pengakuan Terdakwa Soal Duel Maut Gangster di Sukoharjo: Korban Bilang 'Have Fun ya Mas'

Terdakwa kasus duel maut gangster di Sukoharjo memberikan kesaksian di Sidang yang digelar di PN Sukoharjo.

TribunSolo.com/Anang Maruf
PAKAI KEMEJA PUTIH. Sidang lanjutan kasus duel gangster di Desa Gedangan, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, kembali digelar di Pengadilan Negeri (PN) Sukoharjo pada Rabu (20/8/2025). Terdakwa menceritakan kondisi ketika duel. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Anang Ma'ruf

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Terdakwa Mighdat Kayla Shadsiv (22) menceritakan kejadian sebelum duel maut di Sukoharjo

Kejadian duel maut ini di Desa Gedangan, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo yang berjarak 5,2 km dari Solo. 

Pengakuan Mighdat ini diucapkan dalam sidang lanjutan kasus duel gangster di Pengadilan Negeri (PN) Sukoharjo pada Rabu (20/8/2025). 

Sidang ini dipimpin oleh Ketua Majelis Hakim R. Agung Aribowo, dengan didampingi Hakim Anggota I Ari Prabawa dan Hakim Anggota II Sonny Eko Andrianto. 

Korban duel maut ini adalah TDA (20) pemuda asal Desa Langenharjo, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo.

Agenda sidang hari ini adalah pemeriksaan Mighdat sebagai terdakwa yang terlibat dalam duel maut itu. 

Jaksa Penuntut Umum (JPU) turut menghadirkan barang bukti berupa senjata tajam jenis corbek yang digunakan saat duel.

Dalam keterangannya di hadapan majelis hakim, terdakwa Mighdat menceritakan duel berawal dari tantangan kelompok Santacruz melalui siaran langsung Instagram. 

Tantangan tersebut kemudian disambut oleh kelompok gangster Los Angeles asal Solo. 

Baca juga: Pelaku Duel Maut Banjarmasin Ternyata Pesta Miras di Area Sekolah, Ada Bekas Lem

Keduanya sepakat bertemu di Desa Gedangan pada Kamis (15/5/2025) dini hari.

“Awalnya saya diajak saudara Nova (dikenal dengan sebutan Ahong). Saya sebenarnya tidak tahu tentang gangster Los Angeles. Nova menyuruh saya membawa sajam (senjata tajam) dan ikut ke lokasi,” ujar Mighdat di persidangan, Rabu (20/8/2025).

Mighdat mengaku duel dilaksanakan dua lawan dua, dengan dirinya berhadapan dengan TDA (20) dari kelompok Santacruz, sementara Excel (20) melawan M (17).

Menurut pengakuannya, duel berlangsung dimulai setelah ada pengecekan senjata yang disepakati berukuran sekitar 1 meter.

Mighdat menyebut sempat berjabat tangan dengan TDA sebelum duel dimulai.

“TDA sempat bilang, ‘have fun ya mas’. Setelah itu dia menyerang duluan, saya mundur untuk menghindar. Saat dia lelah, saya gantian mengayunkan. Setahu saya mengenai pipi, lalu TDA lari. Saya tidak mengejar, malah menghampiri Excel dan M untuk melerai,” kata Mighdat.

Ia juga mengaku sempat dipaksa minum minuman keras sebelum duel, dan menyebut dirinya tidak berniat membunuh. 

“Tidak ada kata duel sampai mati, saya hanya menghindari serangan. Sebelumnya saya belum pernah tawuran atau membacok orang,” imbuhnya.

Dalam keterangannya Mighdat mengaku dirinya tidak tergabung dalam anggota gangster Los Angeles, dan hanya ikut karena tekanan dari Ahong. 

“Saya takut sama Ahong, karena saya masih tamu. Saya dipaksa bawa senjata tajam, langsung ditarik naik motor,” ujarnya.

Usai duel, Mighdat mengaku mengalami luka pada kaki dan tangan, sementara rekannya Excel mengalami luka cukup serius hingga harus dijahit. 

Keduanya sempat kebingungan mencari tempat bersembunyi, sebelum akhirnya Mighdat menyerahkan diri ke Polsek Grogol pada Sabtu (17/5/2025) dini hari. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved