Virus Corona

Kebijakan Duterte selama Pandemi Corona: Perusuh Dimasukkan ke Kandang Anjing hingga Ditembak Mati

Penulis: Noorchasanah Anastasia Wulandari
Editor: Naufal Hanif Putra Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, akan memerintahkan polisi dan tentara untuk menembak mati para perusuh selama masa lockdown di Luzon, Filipina.

Terlebih setelah ada kabar, seorang petani berusia 63 tahun ditembak mati di Mindanao karena diduga menolak memakai masker saat di luar rumah.

Palur Diteror Maling, Penjual Ini Curhat Sepi Tak Ada Pembeli, Elpiji 3 Kg & Alat Masak Ludes Dicuri

5 Fakta Mahasiswa UNS Positif Corona di Solo: Sempat Mudik ke Jakarta, Tak Ada Indikasi Sakit

Riwayat Warga Positif Corona di Mojogedang yang Meninggal : Sempat Ancam Mogok Makan di RS

Polisi mengungkap pria itu dalam kondisi mabuk dan menyerang petugas kesehatan dan polisi menggunakan sabit.

Insiden penembakan itu sontak membuat publik marah.

Sebagian dari mereka meminta Duterte untuk turun dari jabatannya.

Hingga negara-negara di Uni Eropa turut merasa prihatin terkait langkah-langkah darurat yang diberlakukan di Filipina demi memutus persebaran virus Corona.

Mereka khawatir jika hal tersebut dapat mengancam demokrasi dan hak-hak dasar setiap warga.

Namun hal itu tidak membuat Duterte berhenti.

Ia memang dikenal brutal dalam setiap kebijakannya.

Riwayat Warga Positif Corona di Mojogedang yang Meninggal : Sempat Ancam Mogok Makan di RS

Lagi, Peserta Ijtima Ulama Gowa asal Karanganyar Meninggal, Sempat Ancam Mogok Makan di RS

Pertama, karantina warga mulai ditingkatkan.

Seluruh kota di Manila dan seluruh pulau Luzon lock down mulai 16 Maret 2020.

Tidak hanya itu, seluruh penerbangan baik domestik maupun internasional ditangguhkan.

Bisnis ditutup kecuali supermarket dan apotek.

Terakhir pembatasan jam malam dan diberlakukan secara ketat.

Bagi mereka yang melanggar akan diancam hukuman penjara dua bulan atau denda hingga 1 juta Peso (sekitar 20 ribu USD).

China Segera Akhiri Perang Lawan Corona, RS Darurat Covid-19 di Wuhan Tutup karena Tak Ada Pasien

Sering Muncul Pesan Berantai Kasus Pencurian di Medsos, Kapolres Sukoharjo : Jangan Percaya Hoaks

Dari laman yang sama disebutkan, kasus Corona di Filipina tetap meningkat.

Departemen kesehatan setempat mencatat, total 5.660 kasus dikonfirmasi per 16 April 2020.

Filipina juga menjadi negara dengan presentase kematian Corona tertinggi.

(*)

Berita Terkini