Kisah Boimin dan Ngatini di Sambi Boyolali, Pasutri yang Menopang Hidup dari Meracik Emping Melinjo
Duduk bersebelahan, keduanya berbagi tugas yang seakan sudah tak perlu lagi diatur. Boimin mengupas, Ngatini mencetak
Penulis: Tri Widodo | Editor: Rifatun Nadhiroh
TRIBUNSOLO.COM/Tri Widodo
PASUTRI - Boimin dan Ngatimin di Dukuh Kiringan, Desa Canden, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali meracik emping mlinjo untuk dijual.
Emping buatan tangan Boimin dan Ngatini telah merantau jauh, hingga ke Aceh.
“Ada temen yang punya saudara di sana, ya sekalian nitip. Alhamdulillah bisa sampai sana,” ucap Ngatini dengan nada bangga.
Di usia senja, keduanya masih setia dengan rutinitas yang sama.
Dentuman batu, asap tungku, dan aroma melinjo panas adalah bagian dari hidup mereka.
Sebab dari rumah sederhana di Boyolali itu, emping melinjo lahir bukan sekadar camilan renyah, melainkan kisah cinta sepasang suami istri yang menua bersama dalam dentuman batu setiap pagi.
(*)
Berita Terkait
Baca Juga
Cara Warga Lereng Merapi di Boyolali Jaga Mata Air, Gotong Royong Bersihkan Sumber hingga Ritual |
![]() |
---|
Sejarah Umbul Tlatar Pemandian di Boyolali, Ada Peran Ki Ageng Wonokusumo Seorang Wali Penyiar Islam |
![]() |
---|
Rekomendasi Wisata di Boyolali: Air Terjun Semuncar, Sempat Viral Hingga Dikunjungi Banyak Wisatawan |
![]() |
---|
Rekomendasi Wisata di Boyolali 35 Menit dari Kota Solo, Museum R. Hamong Wardoyo Tak Ada Tiket Masuk |
![]() |
---|
Niat Berteduh Bawa Petaka, Seorang Warga Banyudono Boyolali Tewas Tertimpa Bangunan Joglo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.