Kisah Desa Ngrombo Sukoharjo
Berawal dari 3 Warga Ingin Mengubah Nasib : Awal Mula Desa Ngrombo Sukoharjo Jadi Kampung Gitar
Ketua Paguyuban Gitar Ngrombo, Sumardi, menuturkan bahwa pada awalnya Desa Ngrombo bukanlah kawasan industri
Penulis: Anang Maruf Bagus Yuniar | Editor: Hanang Yuwono
Menjelang akhir 1970-an, perkembangan Desa Ngrombo semakin pesat.
Baca juga: Kuliner Sukoharjo yang Mulai Langka, Sego Guwakan Hidangan Tradisional Khas Desa Ngrombo
Salah satu warganya bahkan sempat bekerja di perusahaan alat musik Osmond di Bandung, yang kala itu juga memproduksi piano.
“Sekitar tahun 1977, salah satu warga kami belajar ke Bandung. Setelah pulang, ia mengajarkan teknik cetak gitar kepada warga lain. Sejak awal 1980-an, produksi gitar di Ngrombo mulai berkembang pesat,” lanjut Sumardi.
Teknik moulding atau pencetakan yang dipelajari dari Osmond membawa revolusi besar dalam proses produksi.
Jika dulu satu gitar bisa diselesaikan dalam hitungan minggu, kini pengerjaan menjadi jauh lebih efisien.
Pada dekade 1980-an, nama Desa Ngrombo kian melambung.
Ia menjadi ikon baru industri kreatif Sukoharjo.
Pemerintah daerah pun mulai memberikan perhatian serius, menjadikan sentra gitar ini sebagai produk unggulan ekonomi lokal.
Kini, hasil karya tangan para perajin Ngrombo tak hanya mengisi etalase toko musik di Tanah Air, tetapi juga telah menembus pasar internasional, antara lain ke Papua Nugini, Samoa, dan Yunani.
“Dulu sempat ada pesanan dalam jumlah besar dari luar negeri. Sekali ambil bisa partai besar. Artinya, kualitas gitar dari Ngrombo sudah diakui,” tutur Sumardi dengan bangga.
Mengenal Desa Ngrombo
Nama Desa Ngrombo di Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo, sudah lama menggema di kalangan pecinta musik, terutama para penggemar gitar.
Lokasinya berjarak 13 kilometer dari Alun-alun Sukoharjo atau bisa ditempuh 21 menit kendaraan bermotor.
Secara geografis, Desa Ngrombo justru lebih dekat diakses dari Pusat Kota Solo, meski berada di Sukoharjo.
Dikenal sebagai sentra kerajinan gitar legendaris, desa ini tak hanya terkenal di wilayah Solo Raya, tetapi juga telah menembus pasar mancanegara.
Kini, Desa Ngrombo tak sekadar dikenal sebagai penghasil gitar berkualitas, melainkan juga desa wisata terbaik se-Indonesia, mengalahkan 464 desa lainnya.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.