Kisah Desa Ngrombo Sukoharjo
Berawal dari 3 Warga Ingin Mengubah Nasib : Awal Mula Desa Ngrombo Sukoharjo Jadi Kampung Gitar
Ketua Paguyuban Gitar Ngrombo, Sumardi, menuturkan bahwa pada awalnya Desa Ngrombo bukanlah kawasan industri
Penulis: Anang Maruf Bagus Yuniar | Editor: Hanang Yuwono
Penghargaan ini menjadi bukti keberhasilan warga Ngrombo dalam memadukan kearifan lokal, kreativitas, dan semangat gotong royong dalam mengembangkan potensi desanya.
Identitas Desa Ngrombo sebagai kampung gitar diwujudkan secara nyata.
Hampir di setiap lingkungan rukun tetangga (RT), pengunjung bisa menemukan patung gitar beragam jenis, mulai dari gitar klasik, ukulele, hingga flamingo, yang menjadi simbol kebanggaan warga.
Tak hanya gitar, desa ini memiliki 14 dukuh yang semuanya berkontribusi menjaga tradisi dan mengembangkan pariwisata lokal.
Dukuh-dukuh tersebut antara lain Bregan, Gebangan, Jantran, Ngablak, Ngadirejo, hingga Patihan dan Pundung Lor.
Desa Ngrombo kini menawarkan 15 lokasi wisata yang bisa dikunjungi masyarakat, mulai dari taman di tepi anak Sungai Bengawan Solo hingga rumah-rumah warga yang memproduksi gitar secara mandiri.
Selain industri gitar, Pokdarwis Ngrombo Kuncoro juga mengembangkan potensi lain seperti wisata budaya, kuliner, dan alam.
Empat sektor ini saling terhubung, membentuk satu ekosistem wisata yang tak hanya menarik wisatawan, tapi juga meningkatkan kesejahteraan warga.
(*)

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.