Sejarah Kuliner Legendaris

Sejarah Beras Kencur: Jamu Tradisional yang Masih Eksis di Solo, Dipercaya Sudah Ada Sejak Purbakala

Jamu beras kencur dipercaya telah dikenal sejak masa purbakala, meski catatan tertulisnya baru muncul sekitar abad ke-17.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
INSTAGRAM/arumsari.indonesia
JAMU TRADISIONAL - Ilustrasi kencur dan beras kencur yang dikemas dengan kemasan kekinian di Solo, Jawa Tengah. Begini sejarah beras kencur, warisan herbal Nusantara. 

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Beras kencur adalah salah satu minuman herbal tradisional Indonesia yang masih populer hingga saat ini.

Dikenal dengan rasa manis dan segarnya, jamu khas Jawa ini tidak hanya menyegarkan, tapi juga memiliki berbagai khasiat bagi kesehatan, terutama untuk meningkatkan nafsu makan dan menjaga kebugaran tubuh.

Sampai saat ini, jamu beras kencur masih banyak dijumpai di Solo Raya, Jawa Tengah.

Baca juga: Sejarah Semboyan Wonogiri Sukses : Sudah Ada Sejak 1986, Kini jadi Ikon Gapura Selamat Datang

Minuman ini banyak dijual oleh penjaja jamu gendong hingga kafe kekinian.

Sejarah Beras Kencur

Minuman ini dipercaya telah dikenal sejak masa purbakala, meski catatan tertulisnya baru muncul sekitar abad ke-17.

Bahkan, budaya tulis di Indonesia sendiri mulai menguat sejak abad ke-9, namun dokumentasi sistematis tentang obat herbal seperti beras kencur baru disusun pada abad ke-18.

Salah satu literatur penting mengenai jamu tradisional berasal dari era Sultan Hamengku Buwono II, yang disebut dalam naskah kuno Serat Primbon Jampi.

Baca juga: Sejarah Haul Habib Ali Jadi Agenda Tahunan di Solo, Mengenang Wafatnya Sang Ulama Kharismatik

Dalam naskah tersebut dijelaskan bagaimana masyarakat memanfaatkan daun, akar, kulit kayu, dan tanaman untuk meracik jamu tradisional yang berfungsi menjaga kebugaran dan kecantikan.

Komposisi dan Manfaat Beras Kencur

Beras kencur dibuat dari campuran utama beras yang dihaluskan dan rimpang kencur, serta bahan-bahan tambahan seperti:

- Jahe

- Asam jawa

- Garam

- Gula merah (gula kelapa/aren)

- Gula pasir

Baca juga: Sejarah Es Buah Pak Min di Solo: Sudah 50 Tahun Jualan, Baru Punya Warung di Tahun 2001

Rasa manis alami berasal dari gula merah, sementara rasa pedas ringan berasal dari kencur dan jahe.

Kandungan Vitamin B yang tinggi di dalamnya membantu merangsang lambung agar menimbulkan rasa lapar, menjadikannya cocok untuk meningkatkan nafsu makan.

Tak hanya itu, konsumsi beras kencur secara rutin juga dipercaya bisa membantu mengatasi gangguan maag, karena dapat membantu menebalkan dinding lambung.

Namun, untuk penderita maag, disarankan tidak mencampur jamu ini dengan jahe, dan hanya sedikit asam jawa.

Bentuk Penyajian dan Inovasi Modern

Secara tradisional, jamu beras kencur dijual dalam bentuk cairan segar, baik di pasar maupun oleh pedagang jamu keliling.

Seiring perkembangan zaman, industri jamu kini telah mengemas beras kencur dalam bentuk:

- Bubuk kering instan

- Sirup/konsentrat

Proses pembuatan instan ini melibatkan penggilingan rimpang dan bahan lainnya, yang kemudian diperas dengan air panas untuk diambil sarinya.

Setelah itu dicampur dengan tepung beras dan gula, lalu dikeringkan menjadi bentuk bubuk atau sirop.

Tempat Membeli Beras Kencur di Solo

Jika kamu sedang berada di Kota Solo dan ingin menikmati beras kencur segar atau membawanya sebagai oleh-oleh, kamu bisa mengunjungi:

Jamu Arum Sari

Lokasi- : Dekat SMP Al Islam 1, Jalan Moh. Yamin, Kelurahan Panularan, Kecamatan Laweyan, Kota Solo.

 Jam Buka- : 08.00 – 21.00 WIB.

Jamu Arum Sari menyediakan berbagai produk minuman herbal dalam botol seperti Beras Kencur, Kunir Asem, dan Temulawak Aren, yang bisa langsung diminum di tempat atau dibawa pulang.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved