Raja Keraton Solo Meninggal Dunia

Selasa Kliwon Tanpa Tarian Sakral di Keraton Solo, Ketika Alunan Gendhing Mengemuka di Tengah Duka

Biasanya, alunan gendhing Bedhaya Ketawang berpadu dengan gerak anggun sembilan penari sakral di Bangsal Prabayeksa.

|
TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin
TAK ADA TARIAN - Tarian Bedhaya Ketawang yang disuguhkan di Tingalan Dalem Jumenengan Ke-19 Pakubuwono XIII. Latihan rutin tarian Bedhaya Ketawang di Keraton Solo tiap Selasa Kliwon ditiadakan karena wafatnya Sinuhun Pakubuwono XIII. Meski tak ada tarian, namun alunan gendhing tetap diperdengarkan di Bangsal Prabayeksa. 

Jenazah beliau disemayamkan di Sasana Parasdya sebelum dimakamkan di Kompleks Makam Raja Mataram, Imogiri, Bantul, Yogyakarta, pada Rabu (5/11/2025).

Masyarakat dari berbagai penjuru datang untuk bertakziah, menatap suasana sakral di balik dinding keraton yang kini diselimuti duka.

Hari ini, Bedhaya Ketawang tidak menari — tetapi gendhingnya tetap berbicara dalam bahasa doa dan penghormatan.

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved