Raja Keraton Solo Meninggal Dunia
Besok, Jenazah Pakubuwono XIII Akan Dibawa dengan 4 Kereta dan 16 Kuda Menuju Loji Gandrung Solo
Persiapan kereta dilakukan di Bangsal Magangan, Selasa (4/11/2025) sore. Kereta tersebut dihias dengan bunga dan diberi pelumas pada roda
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Putradi Pamungkas
Ringkasan Berita:
- Jenazah Pakubuwono XIII akan diarak dengan 4 kereta dan 16 kuda, dipimpin KP Setyanto Nagoro sebagai kusir utama
- Kereta dihias bunga dan dipersiapkan tanpa ritual karena waktu mendesak; terakhir digunakan saat pemakaman Pakubuwono XII
- Iring-iringan akan melewati rute Magangan–Gading–Gemblegan–Nonongan–Slamet Riyadi–Loji Gandrung menuju Imogiri
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Jenazah Sinuhun Pakubuwono XIII akan diarak menggunakan empat kereta yang ditarik oleh total 16 ekor kuda pada Rabu (5/11/2025).
Pangarso Dalem KP Setyanto Nagoro memastikan seluruh kereta dalam kondisi baik dan siap digunakan.
Persiapan kereta dilakukan di Bangsal Magangan pada Selasa (4/11/2025) sore.
Kereta-kereta tersebut telah dihias dengan bunga-bunga dan diberi pelumas pada roda-roda.
“Kemarin seperti kereta itu masih dibuka, diberi oli roda-roda itu. Bahannya masih baik semua,” jelas KP Setyanto.
KP Setyanto mendapat mandat dari Keraton sebagai kusir utama yang akan mengemudikan kereta jenazah.
Kereta utama akan ditarik oleh delapan ekor kuda.
Di belakangnya, tiga kereta tambahan akan membawa pernak-pernik, ampilan, dan udik-udik yang nantinya akan disebar sepanjang perjalanan.
Kereta kedua ditarik oleh empat kuda, sementara dua kereta terakhir masing-masing ditarik oleh dua kuda.
“Saya kebetulan di sini sebagai pangarso sesepuh kereta dan kuda. Diberi mandat untuk kavaleri kereta dan kuda saya semua. Besok pengendali atau kusir itu saya. Perintah dari keraton mengurusi kereta. Perintah sudah dari Minggu,” urai KP Setyanto.
Karena waktu yang sangat mendesak, ia mengaku tidak sempat melakukan ritual khusus.
Padahal, dalam prosesi adat keraton, biasanya ia menjalani puasa mutih selama tujuh hari.
“Waktunya mendesak, tidak ada ritual, langsung saja. Sebetulnya kalau pakai kereta di dalam khususnya itu pakai ritual. Ritual seperti puasa atau mutih selama 7 hari,” jelas KP Setyanto.
Baca juga: GKR Timoer Tegaskan KGPAA Hamengkunagoro Sebagai Satu-Satunya Pewaris Tahta Keraton Surakarta
Kereta jenazah yang akan digunakan terakhir kali dipakai saat prosesi pemakaman Sinuhun Pakubuwono XII, sekitar 21 tahun lalu.
Keraton Kasunanan Surakarta
Kereta jenazah
Kota Solo
Pakubuwono XIII
Multiangle
Meninggal dunia
Pangarso Dalem KP Setyanto Nagoro
KP Setyanto
Loji Gandrung
| GKR Timoer Tegaskan KGPAA Hamengkunagoro Sebagai Satu-Satunya Pewaris Tahta Keraton Surakarta |
|
|---|
| Sri Sultan HB X Akui Tak Terlalu Akrab dengan PB XIII, tapi Hubungan Keraton Jogja-Solo Tetap Hangat |
|
|---|
| PESAN Sri Sultan HB X Pasca Wafatnya Raja Keraton Solo PB XIII : Semoga Regenerasi Berjalan Baik |
|
|---|
| Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII Wafat: Sri Sultan HB X Melayat di Hari Terakhir |
|
|---|
| Hari Terakhir Melayat Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII, Waktu Dibatasi Hanya Sampai Magrib! |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.