Besok, Jenazah Pakubuwono XIII Akan Dibawa dengan 4 Kereta dan 16 Kuda Menuju Loji Gandrung Solo

“Kalau dulu dipakai Pakubuwono XII. Sudah dipakai sekitar 21 tahun, 2014,” terangnya.

KP Setyanto menyebut tidak ada kriteria khusus untuk kuda yang digunakan.

Kemungkinan besar, kuda-kuda tersebut merupakan milik Keraton sendiri.

“Kudanya kuda poni paling tidak, tapi sandil juga ada. Tapi kebanyakan kuda poni atau kuda balap,” jelasnya.

Berbagai persiapan telah dilakukan, termasuk melatih kuda agar lebih mudah dikendalikan.

“Paling tidak persiapan dilungser. Dipakai sarungan dilungser biar nakalnya berkurang. Kudanya lari sendiri, kita bawa pecut,” kata KP Setyanto.

Kuda-kuda tersebut juga akan mengenakan pakaian khusus yang telah disiapkan oleh pihak Keraton.

“Kalau atribut juga ada seperti gladi bersih pakai topengan. Keraton sudah ada pakaian, sudah ada semua dari keraton,” jelasnya.

Rute Prosesi

KP Setyanto berharap seluruh prosesi berjalan lancar sesuai rencana. 

Iring-iringan akan berangkat dari Bangsal Magangan, melewati Alun-alun Kidul, kemudian ke barat menuju Perempatan Gading. 

Selanjutnya, rombongan akan bergerak ke utara menuju Perempatan Gemblegan, lalu ke arah Nonongan hingga mentok di Jalan Slamet Riyadi, dan berbelok ke barat menuju Loji Gandrung.

“Harapannya besok semoga selamat, berkah semuanya. Wilujeng sampai di tempat, sampai Imogiri,” ungkap KP Setyanto.
 
(*)