Raja Keraton Solo Meninggal Dunia

Raja Keraton Solo PB XIII Wafat, Tedjowulan Harapkan Suksesi Raja Solo Selanjutnya Tak Tergesa-gesa

Mahamenteri Keraton Solo, KGPH Tedjowulan, menyebut untuk penentuan raja ada cara yang harus dilalui.

TribunSolo.com/Andreas Chris
TUNGGU DI LOJI - Mahamenteri Keraton Kasunanan Solo KGPH Tejuwolan memilih tak mengikuti prosesi adat yang digelar di keraton Solo untuk jenazah sang kakak, SISKS Pakubuwono (PB) XIII. Tejowulan memilih untuk menunggu kedatangan jenazah PB XIII yang akan dilangsir dari kereta kencana pengantar jenazah ke mobil jenazah yang akan diantar ke Imogiri, DIY. 

Tedjowulan juga menegaskan posisinya saat ini di Keraton Solo adalah sebagai Mahamenteri, atau satu tingkat di bawah raja.

PERNYATAAN. KGPAA Hamangkunegoro menyatakan ia telah berdiri sebagai Pakubuwono XIV di depan jenazah ayahnya sebelum diberangkatkan pada Rabu (5/11/2025).
PERNYATAAN. KGPAA Hamangkunegoro menyatakan ia telah berdiri sebagai Pakubuwono XIV di depan jenazah ayahnya sebelum diberangkatkan pada Rabu (5/11/2025). (TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin)

Oleh karena itu, ia merasa bertanggung jawab untuk ikut dalam koordinasi pembahasan raja selanjutnya.

“Atas dasar keputusan surat Mendagri, saya sebagai Mahamenteri Keraton Surakarta. Dengan wafatnya Pakubuwono XIII ini, diharapkan nanti saya akan mengumpulkan semua putra-putri Pakubuwono XII dan XIII untuk menata bersama agar tidak terjadi friksi-friksi yang tidak baik,” jelasnya.

Ia pun berencana mengumpulkan semua kerabat keraton dalam waktu dekat untuk membahas penentuan raja selanjutnya.

“Untuk saat ini belum bisa membahas masalah itu. Saya perlu waktu sekitar 40 hari, diam dulu mendoakan sambil berkoordinasi dengan putra-putri PB XII dan XIII serta pemerintah. Itu sudah jelas di surat Kemendagri,” pungkasnya. (*)

 

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved