Jumenengan Keraton Solo
Kuda Kereta Kencana Kirab Jumenengan PB XIV di Solo Ternyata Kuda Sewaan, Disewa dari Warga
Ada kisah yang jarang terdengar, kuda-kuda gagah penarik kereta kencana itu ternyata bukan milik keraton, melainkan disewa dari masyarakat.
Penulis: Zharfan Muhana | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Ringkasan Berita:
- Kuda penarik kereta kencana dalam Kirab Raja Solo ternyata disewa dari warga, salah satunya milik Toma dari Sor Talok Stable.
- Toma membawa sekitar 12–13 kuda jenis lokal peranakan yang biasa dipakai latihan dan wisata, tanpa perawatan khusus menjelang kirab.
- Tarif sewa kuda bervariasi mulai Rp2,5 juta, namun untuk kirab keraton dikelola oleh paguyuban.
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Zharfan Muhana
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Di balik megahnya Jumenengan Kirab Raja Keraton Solo Pakubuwono XIV, ada kisah yang jarang terdengar: kuda-kuda gagah penarik kereta kencana itu ternyata bukan milik keraton, melainkan disewa dari masyarakat.
Pagi itu, halaman keraton dipenuhi denting logam dan derap pelan kaki kuda.
Seorang pria berseragam merah mencolok. Topinya senada, bertepi putih. Dia tampak sibuk menata tali kekang pada seekor kuda cokelat berwajah teduh.
Hiasan emas pada pelana memantulkan cahaya, sementara telinga kuda itu bergerak-gerak gelisah mendengar hiruk pikuk persiapan kirab.
Salah satu pemilik kuda yang disewa adalah Toma, dari Sor Talok Stable Sukoharjo.
Dari balik kerumunan para abdi dalem dan petugas kirab, Toma bercerita bahwa belasan kudanya ikut ambil bagian dalam kirab Raja Solo tahun ini.
"Tadi kalau enggak salah 12 atau 13 (kuda yang ia bawa)," ujar Toma, kepada TribunSolo.com, Sabtu (15/11/2025).
Kuda-kuda lokal peranakan, yang ia sebut sebagai jenis KP (kuda pacu), biasanya menjalani hari-hari mereka dengan lebih santai.
Baca juga: Suksesi Keraton Solo Makin Panas, Adik PB XIII Benowo Tegaskan Putra Tertua Tidak Otomatis Jadi Raja
Ada yang dipakai latihan berkuda, ada pula yang menjadi kuda wisata saat akhir pekan.
Usia kuda yang ia bawa kali ini rata-rata sekitar tujuh tahun, usia yang ideal untuk tetap bertenaga namun cukup tenang menghadapi keramaian.
Beberapa kali Toma diminta menyewa kuda oleh Keraton Solo untuk berbagai acara.
"Sering (disewa Keraton), kemarin kan juga pakai ini juga pemakaman kemarin. Terus kalau jumeneng itu juga pakai," ucapnya.
Meski tampil megah dalam kirab, kuda-kuda itu ternyata tak menjalani perlakuan khusus.
| Suksesi Keraton Solo Makin Panas, Adik PB XIII Benowo Tegaskan Putra Tertua Tidak Otomatis Jadi Raja |
|
|---|
| Mengejutkan! Kirab Bukan Ritual Wajib Jumenengan PB XIV di Solo, Bisa Tak Digelar Jika Kurang Dana |
|
|---|
| Purboyo Jadi Pakubuwono XIV, Sudah Bersumpah di Watu Gilang untuk Ikrar Raja Keraton Solo |
|
|---|
| Tanggapan Adik PB XIII Soal Dualisme Raja Baru Keraton Solo, Benowo: Nggak Kuat Bisa Sakit atau Mati |
|
|---|
| Jumenengan PB XIV Hamangkunegoro Raja Baru Keraton Solo, Tak Dihadiri Para Pejabat Pemerintahan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/solo/foto/bank/originals/KUDA-SEWAAN-petugas-menata-perlengkapan-pada-kuda-penarik-kereta-kencana-Kirab-Jumenengan-PB-XIV.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.