Jumenengan Keraton Solo

Kuda Kereta Kencana Kirab Jumenengan PB XIV di Solo Ternyata Kuda Sewaan, Disewa dari Warga

Ada kisah yang jarang terdengar, kuda-kuda gagah penarik kereta kencana itu ternyata bukan milik keraton, melainkan disewa dari masyarakat.

|
Tribunsolo.com/Zharfan Muhana
KUDA SEWAAN - Seorang petugas berseragam merah menata perlengkapan pada kuda penarik kereta kencana sebelum Kirab Jumenengan Raja Keraton Solo Pakubuwono XIV di Solo, Jawa Tengah, dimulai, Sabtu (15/11/2025). Kuda-kuda yang tampil megah ini ternyata milik warga dan disewa khusus untuk memeriahkan prosesi kerajaan. 

"Enggak (tidak ada treatment)enggak terlalu khusus, cuma biasa kayak di dirawat-rawat," paparnya.

Baca juga: Mengejutkan! Kirab Bukan Ritual Wajib Jumenengan PB XIV di Solo, Bisa Tak Digelar Jika Kurang Dana

Selain untuk kirab kerajaan, permintaan sewa kuda datang dari berbagai acara. Mulai dari hajatan pernikahan hingga perayaan tertentu. Tarifnya pun bervariasi.

"Dua setengah juta (Rp2,5 juta biaya sewa), kalau luar kota ya tergantung mana dulu. Nanti transport-nya kan kita juga pakai akomodasi truk juga," jelasnya.

Namun soal berapa tarif sewa yang dipatok untuk kirab kali ini, Toma memilih tidak menjelaskan.

"Kalau itu kurang tahu sih, itu sudah dia ada yang ngurus ya. Karena ikut apa Paguyuban," kata Toma.

"Cuman ikut memeriahkan. Jadi enggak masalah," tambahnya.

Sambil menunggu kirab dimulai, beberapa kuda tampak mengibaskan ekor, sementara yang lain menunduk tenang.

Dua kuda di barisan depan—yang menarik paling dekat dengan kereta kencana berhias ornamen emas—memiliki nama unik: Lupi dan Klara.

Di tengah hiruk pikuk tradisi dan kemegahan, kisah kuda-kuda sewaan ini menjadi pengingat bahwa kerja sama masyarakatlah yang menjaga budaya tetap hidup dan berjalan anggun di jalanan Kota Solo.


 
 

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved