Kisah Dokter Asal Aceh di Pedalaman Papua,Dibantu Warga Papua Bisa Salat Jumat Usai 7 Tahun Bertugas
Fajri merekam moment jumatannya ke Suator dalam sebuah video yang direkam dengan hp di tangannya.
Sementara jika menggunakan perahu ketinting milik para nelayan, seperti yang ditumpangi Fajri pada hari Jumat sebelumnya, bisa memakan waktu 1,5 jam sampai 2 jam perjalanan.
Peta Pulau Papua. (Google Maps)
Dulu, kata Fajri, saat bertugas pertama di Puskesmas Primapun di Distrik Safan (pertengahan 2013), dia biasa melaksanakan shalat Jumat ke Kota Agats, ibu kota kabupaten Asmat atau ke Distrik Pantai Kasuari.
Agats dan Kasuari ini adalah wilayah pesisir yang sudah tersentuh kehidupan modern.
Sehingga praktis, baru pada Agustus 2019 ini, Dokter Fajri melaksanakan Jumat perdana di pedalaman Papua.
“Perjalanan dari Distrik Safan ke ke Agats sekitar 3 jam 30 menit jika menggunakan Speedboat 85 PK. Dengan catatan laut tenang, karena melewati rute laut Arafura. Jika dengan armada loangboat fiber 40 PK butuh waktu sekitar 5 sampai 6 jam, tergantung cuaca di laut," kata Fajri.
Pada awal tahun 2015, Fajri pindah tugas ke wilayah lembah pegunungan di Puskesmas Suru-Suru di Distrik Suru-Suru.
Di tempat tugas kedua ini yang sangat jauh dari ibu kota Kabupaten Asmat ini juga tidak ada masjid.
“Jadi kalau mau shalat Jumat atau shalat Id (hari raya), harus turun ke kota kabupaten Asmat, butuh waktu sekitar 6 sampai 8 jam, tergantung kondisi air di kali (sungai)," ujarnya.
Kita baku sodara
Selama 7 tahun berada di pedalaman Asmat, Fajri Nurjamil semakin akrab dengan alam Papua.
Perawakan dan gaya bicaranya, seperti sering terlihat saat dia siaran langsung di Facebook, benar-benar mirip warga Papua.
Safan dan Koroway yang merupakan nama dua distrik tempat tugasnya di pedalaman Papua pun ditabalkan pada nama belakang dua buah cintanya dengan , yaitu Faiqa Shadira Al Safan dan Fathia Hanifa Al Koroway.
Fajri yang memiliki wajah mirip Etoo, pesepakbola asal Kamerun, juga menyematkan nama Safan dan Koroway ini di akun Facebook miliknya.
Jadilah Facebook dia bernama Fajri Eto'o Al-Safan Al-Koroway.
Profesinya sebagai dokter, plus sikapnya yang ramah dan bersahaja, membuat Fajri dicintai masyarakat Papua.