Berita Boyolali Terbaru
Kekeringan Parah Hantam Desa di Boyolali ini, Miris, Warga Sampai Harus Jual Sapi Demi Beli Air
Dilanda Kekeringan Parah, Warga Boyolali Harus Jual Sapi Demi Beli Air
Penulis: Eka Fitriani | Editor: Aji Bramastra
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Eka Fitriani
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Nasib malang harus dialami warga Dusun Sudimoro, Desa Sangup, Kecamatan Tamansari, Boyolali.
Akibat wilayah mereka dilanda kekeringan parah, sejumlah warga harus mengeluarkan uang tak sedikit, hanya untuk membeli air.
Yang ironis, warga harus menjual sapi, demi bisa membeli air.
• Jumlah Desa Kekeringan di Sukoharjo Meningkat, 15 Tengki Air Didistribusikan Tiap Harinya
• Selain El Nino, 4 Faktor Ini Jadi Penyabab Kekeringan Panjang di Indonesia pada 2019
Salah satu warga itu adalah Sarni (42).
Ia mengatakan, kebutuhan air itu tidak hanya untuk kebutuhan ia dan keluarganya, tapi yang lebih penting, untuk menyelamatkan hewan ternaknya.
Menurut dia, karena kekeringan di Boyolali, harga harga pakan dan minum ternak menjadi mahal.
Sarni pun mengakui, dia harus menjual salah satu sapinya.
"Kami sudah jual 2 sapi yang kecil agar sapi yang lain bisa tercukupi makannya," katanya.
"Kalau untuk sapi kecil 5 jutaan saya jual," katanya.
Dirinya mengaku hanya bisa pasrah dengan kemarau yang terjadi.
Sarni mengatakan di tahun ini kemarau yang terjadi merupakan yang terparah.
"Ya mau bagaimana lagi, dulu sempat ada bantuan tapi tahun kemarin, sekarang belum ada," katanya.
Tak tanggung-tanggung, Sarni harus menggelontorkan uang hingga Rp 3 juta hanya untuk kebutuhan pakan ternaknya.
"Rp 3 juta itu per 10 hari untuk pakan ternak, mulai dari rumput sampai air," katanya, Kamis (3/10/2019) siang.